Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa laba-laba janda hitam barat (Latrodectus hesperus) menggunakan feromon untuk menarik pasangan, dengan penemuan ini menjelaskan perilaku unik mereka dalam melakukan persaingan di alam liar. Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Greifswald dan diterbitkan dalam Journal of Chemical Ecology, menyelidiki bagaimana laba-laba jantan mengikuti jejak pheromone yang dihasilkan oleh jaring betina selama musim panas.
Perilaku Menarik Pasangan
Laba-laba janda hitam barat memiliki musim kawin yang berlangsung sepanjang bulan-bulan panas. Betina biasanya bertahan untuk kawin di tahun berikutnya, sementara sebagian besar jantan hanya hidup satu musim. Untuk menemukan betina, jantan harus mengikuti feromon yang dikeluarkan dari jaring betina. “Tiba di jaring dan bersentuhan langsung dengan feromon memicu perilaku courtship,” ujar Dr. Andreas Fischer, penulis utama dari studi ini, dalam keterangannya.
Teknik Courtship yang Unik
Salah satu perilaku courtship yang menarik adalah “web bundling,” di mana jantan memotong bagian dari jaring betina dan menggabungkannya dengan sutra miliknya sendiri. Metode ini bertujuan untuk menginformasikan betina bahwa jantan bukanlah mangsa yang terjebak dan untuk mengurangi agresivitas betina. Selain itu, tindakan ini membuat jaring betina menjadi kurang menarik bagi jantan lain.
Eksperimen Menarik
Untuk mengeksplorasi apakah feromon diproduksi secara musiman, tim peneliti melakukan berbagai eksperimen, termasuk studi perilaku dan pengambilan jaring setiap bulan selama setahun. mereka juga mensintesis versi laboratorium dari feromon tersebut yang ternyata tetap mampu menarik jantan, meskipun feromon alami menghasilkan perilaku courtship yang lebih lama.
Feromon yang Unik
Salah satu penemuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa terdapat senyawa baru yang ditemukan, yaitu N-3-methylbutanoyl-O-methylpropanoyl-L-serine, yang bila dicampurkan dengan feromon lainnya menghasilkan aroma yang mirip seperti “keju kaki” bagi manusia. Penelitian ini menunjukkan betapa kompleksnya sistem komunikasi kimia pada laba-laba, yang meningkatkan peluang mereka untuk berhasil kawin.
Dr. Fischer menambahkan, “Females of the black widow demonstrate astonishingly sophisticated communication skills, using a complex chemical interplay to significantly increase their chances of successful mating.” Penelitian juga menemukan bahwa betina menghasilkan jumlah feromon yang lebih banyak selama bulan-bulan hangat untuk menarik jantan yang lebih banyak tersedia.
Dengan penemuan ini, tim peneliti tidak hanya memberikan wawasan baru tentang perilaku laba-laba janda hitam barat, tetapi juga berkontribusi pada pemahaman kami tentang bagaimana makhluk hidup berkomunikasi dan berinteraksi dalam lingkungan mereka.