
Headline24jam.com – Sebuah badai hujan es yang menghancurkan telah mengubah lanskap selatan Alberta, Kanada, pada 21 Agustus 2025. Badai ini membawa batu es sebesar bola golf dan meninggalkan jejak “scar” sepanjang 200 kilometer dan lebar 15 kilometer, yang terlihat dalam citra satelit.
Kondisi Sebelum Badai
Citra satelit yang dibagikan oleh NASA Earth Observatory menunjukkan kawasan di tenggara Calgary sebelum badai, dengan hamparan lahan pertanian dan area hijau yang belum tersentuh. Namun, pada malam 20 Agustus, cuaca buruk datang dengan kecepatan angin melebihi 130 kilometer per jam.
Hail dan Dampaknya
Badai ini menghasilkan presipitasi berupa es yang terbentuk saat udara hangat membawa tetesan air ke bagian atmosfer yang lebih dingin. Ketika berat es terlalu berat untuk ditangguhkan, mereka jatuh ke tanah.
Hasilnya adalah kerusakan yang sangat signifikan. Citra satelit pada 24 Agustus menampilkan “scar” berwarna beige yang membentang di antara area hijau, menandakan dampak yang ditimbulkan.
Kerugian yang Dialami Penduduk
“Seluruh bagian depan rumah hancur,” ungkap Colleen Foisy, seorang penduduk Brooks. Ia melanjutkan, “Pagar depan dirusak, bunga-bunga di kebun tersebar, dan ada kerusakan pada truk saya yang baru berumur setahun.”
Di area pertanian, kerusakan parah terhadap tanaman dan hewan dilaporkan. Beberapa perusahaan asuransi memperkirakan kerugian akibat kerusakan tanaman saja dapat mencapai jutaan dolar.
Tantangan di Masa Depan
Sayangnya, badai ini mungkin bukan yang terakhir bagi warga Alberta. Wilayah ini sering disebut sebagai “Hailstorm Alley” karena frekuensi badai hujan es, dengan satu badai besar yang terjadi setiap tahun selama dua dekade terakhir.
Geografi Alberta, yang menciptakan kondisi ideal untuk badai hujan es di musim panas, merupakan alasan utama. “Lahan pertanian Alberta menyediakan sumber udara lembap, yang menjadi bahan bakar bagi badai petir,” jelas sumber dari The Weather Network. Udara lembap ini yang ditempa ke arah Pegunungan Rocky dapat memicu perkembangan badai.
Kerentanan daerah ini terhadap badai hujan es menunjukkan tantangan berkelanjutan bagi penduduk yang tinggal dalam kawasan rawan.