
Headline24jam.com – Para astronom telah mengungkap keindahan dan kompleksitas Nebula Kupu-Kupu, juga dikenal sebagai NGC 6302. Nebula ini adalah planetary nebula yang terbentuk dari bintang yang menua, yang mengeluarkan lapisan plasma sebelum menjadi bintang putih. Pengamatan terbaru dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) memungkinkan peneliti untuk melacak pembentukan debu kosmik yang menjadi bahan dasar planet, termasuk Bumi.
Penemuan di Pusat Nebula
Di pusat Nebula Kupu-Kupu terdapat bintang putih yang sangat panas, dengan suhu lebih dari 220,000°C (hampir 400,000°F). Posisi bintang ini sebelumnya tidak diketahui, namun menggunakan JWST yang dapat melihat dalam spektrum inframerah, astronom akhirnya berhasil mengkonfirmasi lokasinya meski terhalang oleh debu.
Komposisi Debu Kosmik
Dengan menggunakan JWST, tim peneliti dapat menembus torus berdebu, yaitu area berbentuk donat di sekitar bintang putih. Mereka menemukan beragam komponen debu yang berbeda. Torus ini merupakan bagian gelap yang membawa bentuk "tubuh" kupu-kupu dalam gambar optik.
Data JWST tidak hanya melihat melalui debu tersebut, tetapi juga menganalisis isinya. Peneliti menggabungkan data baru dari JWST dalam spektrum mid-inframerah dengan informasi optik dan near-infrared dari Teleskop Hubble serta pengamatan panjang gelombang dari Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA). Kolaborasi ini memberikan pandangan mendalam tentang struktur nebula.
Temuan yang Menarik
"Melalui penelitian ini, kami dapat melihat batu permata dingin yang terbentuk di zona tenang dan kotoran panas yang diciptakan di bagian luar angkasa yang bergerak cepat, semuanya dalam satu objek," ungkap Dr. Mikako Matsuura, peneliti utama dari Universitas Cardiff.
JWST dan ALMA mengungkapkan struktur dalam torus, yang mendukung keberadaan silikat kristalin besar, seperti kuarsa, serta butiran debu yang memiliki bentuk tidak teratur. Meskipun "besar" di sini berarti kristal berukuran mikron, ini jauh lebih besar dibandingkan debu kosmik biasa, menunjukkan bahwa debu silikat telah tumbuh dan terakumulasi selama waktu yang lama.
Penemuan PAH Pertama
Selain itu, tim juga menemukan keberadaan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), struktur karbon berlekuk yang biasanya terbentuk melalui asap di Bumi. PAH ini mungkin terbentuk ketika angin panas dari bintang putih memukul lapisan yang dilepaskan saat bintang masih dalam fase penuh. Jika pengamatan ini benar, ini bisa menjadi bukti pertama PAH yang terbentuk dalam nebula planetary yang kaya oksigen.
Studi ini dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, menandai langkah signifikan dalam pemahaman kita tentang pembentukan bahan dasar planet.