
Headline24jam.com – Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) baru-baru ini mengungkapkan bukti adanya aurora dan awan di atmosfer planet raksasa SIMP-0136, yang berlokasi sekitar 21 tahun cahaya dari Bumi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena langka pada planet yang tidak memiliki bintang pengiring, dengan hasil yang mengejutkan mengungkap suhu atmosfer yang sangat tinggi.
Penemuan SIMP-0136
SIMP-0136 awalnya dianggap sebagai dwarf coklat terdekat bumi, namun ditemukan bahwa ia tidak melakukan fusi deuterium, ciri khas dari dwarf coklat. Saat ini, beberapa ilmuwan mengkategorikannya sebagai “planet liar,” yaitu planet yang tidak terikat oleh gravitasi bintang.
Observasi AWU dan Suhu Tinggi
Astronom mengamati SIMP-0136 dan mencatat perubahan pola awan yang terjadi setiap 2,4 jam. Mereka menemukan tanda-tanda aurora yang dapat memanaskan atmosfer atas planet tersebut, mirip dengan yang berlangsung di Jupiter. “Ini adalah pengukuran atmosfer yang paling tepat untuk objek ekstrasurya sampai saat ini,” ungkap Dr. Evert Nasadekin dari Trinity College Dublin. Dengan suhu yang mencapai 1.500°C (2.700°F), SIMP-0136 menunjukkan bagaimana planet besar dapat mempertahankan panas dari proses pembentukannya.
Perubahan Suhu dan Komposisi Kimia
Melalui pengamatan yang cermat, astronom mampu mendeteksi perubahan suhu di bawah 5 °C (9 °F), yang diduga berkaitan dengan perubahan komposisi kimia. “Pola ini menunjukkan adanya badai di permukaan SIMP-0136,” tambah Nasedekin, merujuk pada kesamaan dengan Bintik Merah Besar di Jupiter.
Awan yang Tidak Biasa
Di suhu ekstrem, awan SIMP-0136 terdiri dari silikat, bukan air. Observasi menunjukkan bahwa awan-awan ini cukup konsisten, yang menantang model spektra sebelumnya yang tidak dapat memprediksi hasil yang diperoleh tanpa keberadaan awan silikat yang berbintik.
Potensi Telescopes dan Auroral Patterns
Penelitian ini juga mengungkap adanya aurora di sekitar kutub SIMP-0136, yang cukup kuat untuk membalikkan hubungan suhu normal antara troposfer dan stratosfer. Aurora ini berbeda dari yang ada di Jupiter yang bergantung pada interaksi dengan angin matahari. Namun, aurora di SIMP-0136 diyakini dihasilkan oleh medan magnetnya yang sangat kuat, yang diteliti sebelumnya sebagai 750 kali lebih kuat dari Jupiter.
Sementara aurora ini belum sepenuhnya terkonfirmasi melalui radiasi UV atau tanda-tanda lain, Nasedekin dan timnya percaya bahwa fenomena ini dapat menjelaskan suhu stratosfer yang lebih tinggi dibandingkan atmosfer bawah SIMP-0136.
Akses Terbuka
Studi ini dipublikasikan di jurnal Astronomy and Astrophysics dan menyoroti potensi teliti lebih lanjut di planet liar serta objek lain yang lebih dekat ke ukuran Bumi. Tim peneliti berharap untuk menggunakan Teleskop Besar Ekstrem yang akan datang, dan meskipun ada harapan untuk Habitable Worlds Observatory, pendanaan dari Kongres AS saat ini dipandang rendah.
Melalui penemuan ini, astronom terus mengumpulkan wawasan penting tentang SIMP-0136 dan banyak planet lain yang menantang pemahaman kita tentang pembentukan serta karakteristik dunia di luar tata surya kita.