
Headline24jam.com – Dalam sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh Ocean Exploration Trust, para ilmuwan telah menemukan seekor octopus yang menakjubkan di kedalaman 5.000 meter di Samudera Pasifik Selatan, sekitar 160 kilometer dari Aituaki, Kepulauan Cook. Penemuan ini terjadi saat tim sedang melakukan pengawasan di kapal E/V Nautilus, pada sore hari sekitar pukul 16:00, ketika anggota tim berganti shift. Penemuan ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga membawa wawasan lebih dalam tentang kehidupan di kedalaman lautan.
Penemuan Menarik di Kedalaman Laut
Madison Dapcevich, Communication Lead untuk Ocean Exploration Trust, yang berada di kapal saat penemuan itu, menuturkan: “Itu sangat mengesankan melihat cephalopoda ini! Ia seolah-olah melakukan pertunjukan luar biasa – mulai menari di dasar laut, melayang ke kolom air, hingga membuka mulutnya di depan kamera kami dan akhirnya meluncur ke dalam kegelapan.”
Keunikan Spesies Octopus
Awalnya, spesies ini dianggap sebagai dumbo octopus, namun penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa itu kemungkinan adalah anggota keluarga Cirroteuthidae, mungkin dari genus Cirrothauma. Octopus ini memiliki jaring besar yang menghubungkan setiap lengannya, memperlihatkan keanggunannya saat berenang menggunakan sirip atau melayang di kolom air.
Adaptasi di Lingkungan Extrem
Dapcevich menjelaskan, “Kehidupan di dataran abyssal Pasifik Selatan sangat unik. Organisme yang hidup di sini telah berevolusi dengan adaptasi yang berbeda untuk lingkungan yang ekstrem – tekanan tinggi, suhu mendekati beku, dan kegelapan mutlak.” Menurut para ilmuwan, meskipun sedikit informasi yang diketahui tentang siklus hidup mereka, diduga bahwa mereka memiliki laju metabolisme yang lambat dan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk berkembang biak.
Makna dari Ekspedisi
Penemuan octopus ini adalah bagian dari ekspedisi selama 21 hari yang bertujuan untuk menjelajahi kedalaman laut di sekitar Kepulauan Cook, kawasan yang memiliki dataran abyssal, seamount, dan punggungan vulkanik. Wilayah ini secara biologis penting bagi berbagai spesies dan merupakan bagian dari area kelola laut yang dilindungi.
Dengan penemuan ini, para peneliti berharap bisa lebih memahami ekosistem laut dalam, serta tantangan yang dihadapi oleh organisme yang tinggal di kondisi ekstrem.