Headline24jam.com – Sebuah simpanan besar sekitar 635 juta kilogram (1,4 miliar pon) keju terletak ratusan kaki di bawah permukaan tanah di AS, disimpan oleh pemerintah sebagai respons terhadap fluktuasi dalam industri susu. Phenomena ini bermula pada 1970-an, ketika kekurangan produk susu dan lonjakan inflasi sebesar 30% memicu pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Jimmy Carter, untuk memberikan dukungan finansial kepada industri susu.
Sejarah Keju Pemerintah
Keputusan untuk memberikan suntikan dana sebesar $2 miliar dari anggaran federal menghasilkan peningkatan produksi yang melampaui ekspektasi. Para pekerja berlomba-lomba menghasilkan produk, sadar bahwa kelebihan produksi akan diserap oleh pemerintah. Khususnya, keju menjadi fokus karena kemudahan penyimpanan, dan pada awal 1980-an, pemerintah menyimpan sekitar 227 juta kilogram keju di lebih dari 150 gudang di 35 negara bagian.
Krisis Keju di Tengah Krisis Pangan
Kondisi ini menemui masalah ketika banyak keluarga mengandalkan kupon makanan, sementara keju yang disimpan mulai membusuk. Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, Program Distribusi Susu Khusus, yang diluncurkan oleh Presiden Ronald Reagan, mendistribusikan 14 juta kilogram keju ke organisasi nirlaba. “Meskipun kebanyakan sudah berjamur, keju tersebut tetap disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan,” ujar sumber dari pemerintah.
Solusi yang Tidak Memuaskan
Meskipun langkah tersebut merupakan alternatif yang lebih baik daripada saran seorang pejabat USDA yang menyebut “membuangnya ke laut”, keju pemerintah menjadi simbol status sosial bagi keluarga yang sedang berjuang. Selama tahun 1990-an, pemerintah menghentikan bisnis keju, tetapi cerita tersebut tidak berakhir di situ.
Kembalinya Keju Pemerintah
Pada tahun 2016, pemerintah kembali mengakumulasi lebih dari 600 juta kilogram surplus keju, yang kini disimpan di dalam “gua keju” di tambang batu kapur yang telah diubah. Penyelidikan oleh Snopes menunjukkan bahwa gua ini memang ada, meskipun lokasi pastinya tidak jelas. Suhu dingin dan stabil dalam gua membantu menjaga kualitas keju, tetapi pemeliharaan tetap menjadi tantangan, terutama di tengah menurunnya konsumsi susu di negara tersebut.
Tantangan dan Peluang
Kekhawatiran muncul mengenai dampak lingkungan dari produksi susu yang berlebih, mengingat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sapi. Untuk itu, departemen pertanian umumnya berusaha mendorong konsumsi keju lebih tinggi, termasuk memberikan bantuan kepada perusahaan pizza untuk meningkatkan kebutuhan akan keju.
Lucas Fuess, Direktur Intelijen Pasar Susu di HighGround Dairy, menekankan, “Kita mungkin perlu mempertimbangkan ide-ide baru seperti teh keju yang viral di China.” Inisiatif tersebut menunjukkan bahwa meskipun tantangan terus ada, ada juga ruang untuk inovasi dalam memanfaatkan surplus keju yang ada.
Dengan simpanan keju yang masih ada, para petani terus mencari cara untuk meningkatkan penjualan dan pemanfaatan produk ini, membuktikan bahwa krisis keju bisa berubah menjadi peluang yang kreatif.