
Headline24jam.com – Dalam periode antara Oktober hingga Maret, warga Hemisfer Utara dapat melihat gugus bintang Pleiades atau yang dikenal dengan sebutan Tujuh Saudari. Terletak di konstelasi Taurus, gugus ini terdiri dari lebih dari 1.000 bintang, dengan enam di antaranya terlihat jelas dengan mata telanjang. Menariknya, bintang-bintang ini berusia sekitar 100 juta tahun dan memiliki berbagai mitos yang melingkupi mereka dari berbagai budaya kuno.
Pleiades dan Mitologi
Gugus bintang Pleiades terletak dalam konstelasi Taurus, dan meskipun terdapat lebih dari 1.000 bintang, hanya beberapa yang bersinar terang. “Dalam mitologi Yunani, Tujuh Saudari adalah Pleiades, yang merupakan putri dari Atlas dan Pleione,” ungkap tim peneliti yang menyelidiki asal-usul mitos ini dalam buku 2021 berjudul Advancing Cultural Astronomy. Mereka mengisahkan bagaimana Zeus mengubah putri-putri Atlas menjadi bintang demi melindungi mereka dari pemburuan Orion, sang pemburu.
Cerita Serupa di Berbagai Budaya
Di Australia, masyarakat Adat juga memiliki kisah yang serupa, di mana seorang pemburu berusaha mengejar Pleiades. “Kesamaan dalam cerita antara budaya Aborigin dan Yunani, termasuk penggambaran Pleiades sebagai sekumpulan gadis muda dan Orion sebagai sosok pria yang berusaha mendekati mereka, sangat mencolok,” tulis penulis buku tersebut.
Hubungan Antara Budaya
Namun, fakta menariknya adalah hampir tidak ada kontak antara budaya Eropa dan Australia hingga abad ke-18. Mitos mirip yang menyebutkan tentang tujuh saudari muncul juga dalam budaya Afrika, Asia, dan masyarakat Pribumi Amerika.
Tim peneliti melakukan simulasi untuk menjelaskan mengapa ada sebutan untuk bintang ketujuh yang kini tidak terlihat. Mereka menemukan bahwa 100.000 tahun yang lalu, Pleione, bintang ketujuh, dapat dilihat dengan jelas, namun kini terlalu dekat dengan Atlas sehingga tampak sebagai satu bintang.
Bukti Masa Lalu
“Ketika orang-orang Australia dan Eropa terakhir kali bersama, sekitar 100.000 SM, Pleiades muncul sebagai tujuh bintang,” kata tim tersebut dalam buku mereka. Penelitian ini mendukung hipotesis bahwa cerita tentang Tujuh Saudari mungkin berasal dari waktu yang sama ketika nenek moyang mereka meninggalkan Afrika.
Selain itu, ada juga mitos dari masyarakat Gunditjmara di Australia, yang menceritakan tentang raksasa yang berubah menjadi gunung akibat letusan gunung berapi, yang dipercaya mewakili kejadian nyata yang terjadi 37.000 tahun lalu.
Dengan berbagai bukti dan mitos yang mengesankan, pertanyaan muncul, “Apakah mungkin cerita tentang Tujuh Saudari dan Orion adalah yang paling tua, dibagikan di sekitar api unggun oleh nenek moyang kita di Afrika, 100.000 tahun lalu?” Peneliti berharap untuk lebih memahami cerita ini, meskipun jawaban pasti mungkin tetap menjadi misteri.