Headline24jam.com – Dalam satu dekade, penelitian fisika luar angkasa mengalami revolusi dengan deteksi gelombang gravitasi, dimulai dari penemuan pertama hingga ratusan pengukuran baru. Baru-baru ini, sebuah sinyal menarik perhatian para ilmuwan karena massanya yang lebih kecil dari bintang-bintang yang pernah terdeteksi. Penemuan ini terjadi pada awal bulan lalu dan menjanjikan pemahaman baru tentang objek luar angkasa jika dinyatakan valid.
Deteksi Menarik: Sinyal S251112cm
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Christopher Berry dari Universitas Glasgow ini mengungkapkan bahwa sinyal S251112cm menunjukkan estimasi massa yang lebih ringan daripada Matahari. Jika terkonfirmasi, ini dapat menunjukkan keberadaan objek yang belum pernah terlihat sebelumnya, yang mengarah pada kemungkinan bahwa mereka adalah bintang neutron dengan sejarah pembentukan yang unik.
“Jika kami bisa menemukan sebuah bintang neutron yang hampir memiliki massa di bawah satu kali massa Matahari, itu akan sangat menarik,” ungkap Dr. Berry. Ini bisa memberikan wawasan baru mengenai astrofisika bintang neutron dan cara pembentukannya.
Implikasi dari Temuan Ini
Objek yang terdeteksi tidak bisa berasal dari tipe lain dari bintang, termasuk kerdil putih yang biasanya terlalu besar untuk terdeteksi dengan teknologi saat ini. Jika objek tersebut adalah black hole yang lebih ringan dari Matahari, maka tidak mungkin terbentuk akibat ledakan bintang.
“Ini membuka peluang untuk black hole primordial,” lanjut Dr. Berry. Black hole primordial menurut teori terbentuk lebih awal di alam semesta karena fluktuasi densitas yang terjadi pada masa-masa awal.
Tingkat Keyakinan yang Diperlukan
Meskipun hasil ini menimbulkan semangat, para ilmuwan tetap berhati-hati. Dengan tingkat alarm palsu yang tercatat satu dari setiap 6,2 tahun, tim peneliti harus melakukan analisis lebih dalam untuk menilai validitas sinyal tersebut dan memahami keadaan dari dua detektor LIGO saat penemuan.
Bakal ada penelitian lanjutan mengenai sinyal ini, yang tetap dengan tingkat ketidakpastian yang menyertainya. “Kandidat yang sedang kami bicarakan menunjukkan potensi untuk memiliki komponen massa subsolar, tetapi harus dicermati lebih jauh,” kata Dr. Berry. “Ini adalah klaim luar biasa yang memerlukan bukti yang luar biasa untuk meyakinkan kami bahwa itu benar.”
Kesimpulan yang Masih Menunggu
Detektor gelombang gravitasi telah menghasilkan pengukuran paling akurat yang pernah ada, dan menemukan objek kompak subsolar akan menjadi pencapaian monumental. Namun, hingga ada konfirmasi lebih lanjut mengenai keberadaan sinyal ini, para ilmuwan tetap menunggu dengan antisipasi. Sebuah langkah menarik menuju pemahaman yang lebih mendalam mengenai alam semesta yang kita huni, namun waktu akan memberi jawaban yang dinantikan.