Headline24jam.com – Dalam beberapa hari mendatang, Kometa 3I/ATLAS akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari, memicu aktivitas maksimalnya dengan pelepasan gas dan debu yang belum terjadi selama puluhan juta tahun. Kometa yang ketiga yang diketahui berasal dari luar tata surya ini diprediksi akan menunjukkan perilaku unik dibandingkan dua interstellar sebelumnya.
Observasi Kometa 3I/ATLAS
Menggunakan pengamatan dari Teleskop Optik Nordik di Kepulauan Canary, peneliti David Jewitt dan Jane Luu telah melacak perubahan pada kometa ini dari bulan Juli hingga September. Di dalam makalah yang sedang menunggu tinjauan sejawat, mereka mengonfirmasi keberadaan anti-tail yang menarik, memperkirakan sifat debu yang dikeluarkan, serta menghitung jumlah debu yang hilang dari kometa.
“Pada 29 Oktober, kometa ini akan berjarak 203 juta kilometer dari Matahari dan ketika berada pada jarak 300 juta kilometer, kami memperkirakan bahwa ia melepaskan sekitar 180 kilogram debu setiap detik,” jelas Jewitt.
Besarnya Pelepasan Debu
Jika kita ingin membayangkan jumlah debu tersebut, 180 kilogram setara dengan kehilangan dua berat kanguru atau sekitar sebelas corgi dalam waktu yang sama. Setiap jam, kometa tersebut melepaskan debu seberat enam paus biru, dan dalam 20,4 jam, debu yang dilepaskan setara dengan berat Jembatan Brooklyn.
Berbanding terbalik, Kometa 2I/Borisov, interstellar kedua yang pernah ditemukan, hanya melepaskan sekitar 70 kilogram debu setiap detik. “Meskipun pelepasan debu dari kedua kometa tersebut berada dalam rentang normal bagi komet, perbedaan dalam perilaku keduanya menyoroti variasi menarik di luar tata surya kita,” kata Luu.
Karakteristik Unik 3I/ATLAS
Kometa 3I/ATLAS memiliki sejumlah karakteristik luar biasa, termasuk kecepatan yang lebih tinggi dan orbit hiperbolik yang lebih eksentrik daripada kedua kometa sebelumnya. Diperkirakan, usia kometa ini bahkan mungkin dua kali lipat dari usia tata surya kita sendiri.
Saat ini, kometa ini berada di sisi lain Matahari dari Bumi, menyulitkan untuk melakukan pengamatan. “Kami bahkan harus memanfaatkan satelit Mars untuk mempelajarinya,” kata para peneliti. Namun, kometa ini akan segera terlihat kembali di langit malam kita, dengan lebih banyak pesawat luar angkasa yang siap untuk mengambil gambarnya dalam sebulan mendatang.
Penutup
Makalah yang membahas observasi ini dapat diakses di arXiv, memberikan wawasan lebih dalam mengenai perilaku dan karakteristik kometa 3I/ATLAS. Penemuan ini semakin menegaskan betapa menariknya penelitian terkait objek luar angkasa yang berasal dari luar tata surya kita.