
Headline24jam.com – Penelitian terbaru oleh tim yang dipimpin Professor Hyoungjeen Jeen dari Pusan National University telah mengungkapkan keberadaan sebuah kristal tipis yang mampu menyerap dan melepaskan oksigen. Temuan ini berpotensi merevolusi produksi sel bahan bakar yang mengubah hidrogen menjadi listrik pada suhu rendah.
Inovasi Kristal yang Bekerja Seperti Paru-paru
Kristal yang dikenal sebagai SrFe0.5Co0.5O2.5 dapat berfungsi dengan baik pada suhu 400°C (752°F). Proses ini dilakukan dengan cara beralih antara paparan gas oksigen dan hidrogen/argon, memungkinkan kristal untuk "bernapas" sesuai kebutuhan.
Tantangan di Balik Produksi Massal
Walaupun strontium, besi, dan oksigen tersedia melimpah dan ekonomis, keberadaan kobalt dapat menghambat produksi massal. Kobalt memiliki biaya tinggi dan terkait dengan isu pelanggaran hak asasi manusia dalam proses produksinya.
Transformasi Kristal Menjadi Struktur Stabil
Penemuan ini memungkinkan reduksi hanya pada ion kobalt, yang mengarah pada pembentukan struktur kristal baru yang stabil. Menariknya, bila aliran oksigen kaya diberikan, struktur awal kristal dapat dipulihkan.
Potensi Aplikasi yang Luas
Selain meningkatkan daya saing sel bahan bakar dengan baterai, teknologi ini juga dapat diterapkan pada jendela pintar dan transistor termal. Hal ini akan memungkinkan pengaturan panas berdasarkan kondisi lingkungan.
Menuju Material Pintar yang Beradaptasi
“Ini adalah langkah besar menuju realisasi material pintar yang dapat menyesuaikan diri secara real-time,” kata Professor Hiromichi Ohta dari Hokkaido University. Melalui penelitian ini, kemungkinan aplikasi mencakup energi bersih, elektronik, dan bahan bangunan ramah lingkungan.
Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.