
Headline24jam.com – Para fisikawan dari TU Wien telah mengumumkan penemuan jenis baru kristal waktu yang diatur oleh perilaku kuantum. Penemuan ini menantang model klasik yang ada. Kristal waktu ini memiliki sifat unik yang memunculkan pola berulang dalam waktu, di mana bagian-bagiannya kembali ke posisi yang sama berulang kali. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Physical Review Letters.
Apa itu Kristal Waktu?
Kristal waktu merupakan konsep yang awalnya bersifat teoretis, menggambarkan objek dengan pola berulang di dalam waktu. Jika kita membayangkan waktu sebagai dimensi keempat, maka kristal waktu mirip dengan bagaimana atom tersusun dalam tiga dimensi pada kristal biasa.
Felix Russo, mahasiswa pascasarjana di TU Wien, menjelaskan bahwa “jam adalah model kompleks dari kristal waktu, di mana jarum kembali ke posisi yang sama setiap 12 jam.” Ia menambahkan bahwa pergerakan yang teratur dalam kristal waktu muncul dari proses internal, bukan dari penggerak eksternal.
Penemuan Inovatif dalam Fisika Kuantum
Dengan menginvestigasi struktur dua dimensi dari partikel yang diikat dengan sinar laser, Russo dan Profesor Thomas Pohl menunjukkan bahwa keadaan kisi mulai berosilasi akibat interaksi kuantum antara partikel. “Kami menunjukkan bahwa keadaan kisi mulai bergetar, berkat interaksi kuantum di antara para partikel,” ungkap Russo.
Mereka berhasil mengidentifikasi “dua fase kristal waktu yang tidak dapat dijelaskan melalui teori medan rata-rata.” Salah satu fase ini muncul berkat keterkaitan kuantum yang terbentuk antar partikel, yang mirip dengan bagaimana perilaku orang dalam kerumunan berbeda dibandingkan saat mereka sendirian.
Implikasi dari Penelitian Ini
Penelitian ini membuka jalan untuk pemahaman lebih dalam tentang formasi kristal waktu. Russo menjelaskan bahwa dinamika yang mereka temukan hanya ada pada kisi dengan spin kuantum 1, yang umumnya terdapat pada boson, bukan fermion seperti proton dan elektron. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut dapat memberikan wawasan baru mengenai pembentukan kristal waktu yang berkelanjutan.
Dengan penemuan ini, fisikawan berharap dapat melangkah lebih jauh dalam memahami fenomena kuantum dan aplikasinya dalam teknologi masa depan.