
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkapkan cara unik dari spesies laba-laba bernama feather-legged lace weaver (Uloborus plumipes) dalam menangkap mangsa, yaitu dengan mengeluarkan kembali cairan pencernaannya. Metode ini, yang jarang ditemukan di dunia laba-laba, menunjukkan bagaimana spesies ini mengadaptasi strategi berburu mereka.
Metode Berburu yang Tidak Biasa
Feather-legged lace weaver bukanlah laba-laba biasa. Alih-alih menggunakan racun untuk melumpuhkan mangsa, laba-laba ini membungkus mangsa dengan serat sutra dan menimpakan cairan pencernaan dari dalam tubuh mereka. Menurut Giulia Zancolli, penulis penelitian dari Universitas Lausanne, "Cairan pencernaan ini tampaknya mengandung zat yang dapat membunuh mangsa."
Evolusi Tanpa Racun
Penelitian menunjukkan bahwa laba-laba ini tidak memiliki alat racun di bagian mulutnya. Sebagai gantinya, mereka telah berevolusi untuk memproduksi racun dalam sistem pencernaan mereka. Para peneliti menemukan bahwa laba-laba ini tidak memiliki kelenjar racun, yang menunjukkan bahwa kemampuan ini hilang selama proses evolusi mereka.
Hubungan dengan Spesies Lain
Dalam analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa beberapa zat seperti racun tetap ada dan disekresikan oleh midgut, bagian yang juga bertanggung jawab untuk cairan pencernaan. Peneliti mencatat bahwa tidak hanya Uloborus plumipes, spesies laba-laba lain seperti Brazilian white-knee tarantula (Acanthoscurria geniculate) juga memiliki protein serupa, meski spesies ini lebih mengandalkan gigitan untuk membunuh mangsanya.
Strategi Unik untuk Memperoleh Makanan
"Pengamatan kami menunjukkan bahwa laba-laba Uloboridae tidak mengembangkan sekresi racun yang baru, tetapi mengubah cara sekresi yang ada," ungkap tim peneliti. Metode berburu mereka yang unik membungkus mangsa secara menyeluruh dengan sutra sebelum menimbulkan kematian dengan cairan pencernaan, menjadikan ini strategi utama mereka dalam memperoleh makanan.
Kesimpulan
Penemuan ini diharapkan memberi wawasan tentang evolusi perilaku berburu laba-laba dan penggunaan racun dalam proses pencernaan. Studi terkait telah diterbitkan di BMC Biology, menggarisbawahi kompleksitas dan inovasi dalam dunia hewan yang sering kali tidak terduga.