
Headline24jam.com – Para peneliti menemukan bahwa nenek moyang paus masa kini dulunya adalah hewan darat. Penemuan penting ini terjadi di Wādī al-Ḥītān, atau yang dikenal sebagai Whale Valley, di Gurun Barat Mesir, yang menyimpan lebih dari 400 kerangka paus kuno yang sangat terawetkan.
Situs Bersejarah di Mesir
Whale Valley merupakan tempat pemakaman paus terbesar di dunia, dengan sebagian besar fosilnya berasal dari sekitar 40 juta tahun yang lalu, saat wilayah tersebut masih menjadi bagian dari Laut Tethys. Penemuan ini menjelaskan periode penting dalam transisi paus dari darat ke laut.
Evolusi Paus Awal
Fosil-fosil di lokasi ini menunjukkan bahwa saat itu sedang terjadi perkembangan awal yang signifikan dalam subordo paus yang dikenal sebagai archaeocetes. Fosil tersebut mencakup ciri-ciri fisik yang menjembatani antara hewan darat dan paus modern.
Pentingnya Whale Valley
Menurut keputusan UNESCO pada tahun 2005, Whale Valley diakui sebagai situs warisan dunia. “Fosil-fosil ini mewakili salah satu kisah besar evolusi: kemunculan paus sebagai mamalia perairan dari hewan darat,” ungkap keputusan tersebut.
Contoh Paus Awal: Basilosaurus isis
Salah satu fosil yang menarik perhatian ialah Basilosaurus isis, yang panjangnya mencapai 16 meter. Meski namanya terkesan reptil, hewan ini adalah archaeocetes. Tulang punggungnya awalnya disangka mirip reptil laut dari era Mesozoic.
Ciri Fisik yang Unik
Basilosaurus telah sepenuhnya beradaptasi dengan kehidupan akuatik, meskipun masih memiliki sisa-sisa ciri nenek moyangnya, seperti kaki belakang yang kecil. Meskipun ukuran kurang dari setengah meter, kaki tersebut mungkin tidak berguna untuk berenang atau berjalan di darat.
Mitos dan Fakta
Menurut dokumen nominasi UNESCO untuk Whale Valley, anggota tubuh kecil ini mungkin berfungsi dalam konteks reproduksi di lingkungan akuatik. Dengan demikian, penemuan di Whale Valley menunjukkan evolusi kompleks yang dilalui oleh paus sejak zaman dahulu.