
Headline24jam.com – Penemuan situs pemotongan gajah tertua di Olduvai Gorge, Tanzania, menunjukkan perubahan signifikan dalam pola subsistensi manusia purba sekitar 1,78 juta tahun yang lalu. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana nenek moyang manusia awal memanfaatkan megafauna, seperti gajah, sebagai sumber makanan.
Penemuan Penting di Olduvai Gorge
Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Manuel Domínguez-Rodrigo dari Rice University menemukan situs ini secara tidak sengaja. Setelah hujan melanda, bagian area yang mereka teliti setiap tahun terungkap, memperlihatkan jejak pemotongan gajah. "Kami jelas melihat ada hubungan fungsional antara hominin yang ada di sana dan pemotongan gajah tersebut," ujar Domínguez-Rodrigo.
Sisa-Sisa Pemotongan dan Alat Prasejarah
Temuan ini mencakup 46 bagian dari bangkai gajah serta 80 alat batu yang sangat terawetkan, yang kemungkinan besar digunakan untuk memproses hewan raksasa tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa pada periode ini, konsumsi besar-besaran megafauna mulai tercatat dalam catatan arkeologis.
Perkembangan Teknologi Acheulian
Domínguez-Rodrigo mencatat, sekitar 1,78 juta tahun lalu, ada munculnya bukti signifikan bahwa hominin melakukan pemotongan megafauna di berbagai lokasi di Olduvai Gorge. Hal ini hampir bersamaan dengan pengembangan industri teknologi baru yang dikenal sebagai Acheulian, yang menggantikan alat Oldowan yang lebih primitif.
Hubungan Antara Ukuran Kelompok dan Kebutuhan Protein
Pada titik waktu ini, ukuran situs hunian manusia juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, menandakan bahwa ukuran kelompok manusia purba menjadi lebih besar. "Ini mungkin menunjukkan kebutuhan yang lebih besar akan makanan dan kalori, yang mendorong hominin purba untuk terlibat dalam pemotongan megafauna," jelasnya.
Pertanyaan Tentang Spesies dan Inovasi
Pertanyaan penting yang muncul adalah apakah kecintaan baru terhadap daging gajah ini terkait dengan penyebaran teknologi Acheulian atau perubahan dalam struktur sosial yang menyebabkan kelompok yang lebih besar. Meskipun tidak ada jawaban pasti, Domínguez-Rodrigo mengindikasikan bahwa "kami melihat lebih banyak dorongan populasi dalam akuisisi daging dari hewan-hewan ini daripada dorongan teknologi."
Spesies Manusia Purba yang Berperan
Pertanyaan kedua berfokus pada spesies manusia mana yang bertanggung jawab atas perubahan perilaku ini. Sebelumnya, banyak yang mengaitkan kemajuan ini dengan munculnya Homo erectus, meskipun banyak penelitian terbaru menunjukkan bahwa H. erectus sudah hadir sekitar dua juta tahun lalu, sebelum perilaku baru ini muncul.
Para peneliti tidak menyebutkan spesies tertentu sebagai penyebab utama, namun Domínguez-Rodrigo berspekulasi bahwa pelaku awal pemotongan gajah kemungkinan besar adalah Homo erectus.
Sebuah preprint dari studi ini tersedia di bioRxiv.