Headline24jam.com – Untuk pertama kalinya, tim ilmuwan dari Institut Fisika untuk Kedokteran di Paris, Prancis, telah berhasil mengembangkan probe ultrasound yang mampu memvisualisasikan organ secara lengkap dalam empat dimensi (4D). Inovasi ini dihasilkan melalui penelitian yang dilakukan baru-baru ini dan diharapkan mampu merevolusi teknik pencitraan medis dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya.
Inovasi dalam Pencitraan Medis
Keinginan manusia untuk memahami tubuhnya sendiri telah mendorong terciptanya berbagai metode pencitraan medis. Sejak dari X-ray hingga PET scan, teknik-teknik ini memungkinkan dokter untuk mempelajari struktur tubuh tanpa prosedur bedah. Salah satu teknik yang umum dikenal adalah ultrasound, yang sering digunakan dalam konteks pemantauan kehamilan, namun memiliki berbagai aplikasi medis lainnya.
Penggunaan ultrasound menyajikan keuntungan signifikan; metode ini non-invasif dan tidak memancarkan radiasi, serta tidak memerlukan pasien untuk berbaring dalam ruang sempit seperti dalam pemeriksaan MRI. Meskipun demikian, ultrasound memiliki keterbatasan, dan penelitian terbaru menunjukkan langkah maju yang signifikan.
Detail yang Tak Tertandingi
“Kelebihan dari penelitian ini adalah kemampuan untuk memvisualisasikan pembuluh darah dari seluruh organ dengan resolusi sangat kecil (kurang dari 100 mikrometer) dan detail yang sebelumnya tidak dapat dicapai,” jelas Clément Papadacci, penulis senior penelitian ini. Ini membuka jalan bagi pemahaman lebih dalam mengenai dinamika aliran darah dan mikro sirkulasi, yang penting untuk kesehatan organ seperti jantung, hati, dan ginjal.
Aplikasi Klinik yang Potensial
Teknologi ini, jika digunakan secara klinis, berpotensi menjadi alat utama dalam memahami dinamika vaskular secara menyeluruh, dari pembuluh besar hingga arteriol pre-kapiler. “Inovasi ini juga dapat meningkatkan diagnosis gangguan mikro sirkulasi dan pemantauan pengobatan untuk penyakit pembuluh kecil, yang seringkali rumit untuk didiagnosis,” ungkap Papadacci.
Tahapan Uji Coba
Tim ilmuwan melakukan eksperimen awal dengan mensimulasikan pola aliran melalui pipa plastik, sebelum beralih ke eksperimen ex vivo menggunakan jantung babi. Setelah berhasil, mereka melanjutkan dengan pemindaian in vivo pada babi hidup, termasuk pemindaian hati dan ginjal. Hasilnya menunjukkan “visualisasi lengkap dari jaringan vaskular dengan resolusi spasial sekitar 125 mikrometer dan frekuensi pemindaian yang sangat tinggi (312 Hz),” lanjut Papadacci.
Harapan untuk Masa Depan
Penting untuk dicatat bahwa babi dipilih sebagai model penelitian karena organ mereka memiliki ukuran yang mirip dengan organ manusia. Para peneliti berencana untuk menguji teknologi ini pada manusia dalam waktu dekat, dan jika berhasil, citra resolusi tinggi ini diharapkan dapat diterapkan secara luas di klinik. “Probe ini dapat terhubung ke alat kecil yang portabel, memungkinkan integrasi ke dalam praktik medis sehari-hari,” tambah Papadacci.
Penelitian yang Dipublikasikan
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications dan menunjukkan potensi besar dalam perkembangan teknik pencitraan medis yang lebih efektif dan berisiko rendah bagi pasien.