Headline24jam.com – Pada 1989, Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan komputer asal Inggris yang bekerja di CERN, menciptakan sistem yang memungkinkan peneliti berbagi informasi secara cepat melalui hypertext, yang kemudian menjadi cikal bakal World Wide Web. Keputusan Berners-Lee untuk membagikan sistem tersebut tanpa biaya lisensi atau paten telah membuka jalan bagi perkembangan internet modern yang kita nikmati saat ini. Di tengah tantangan perubahan iklim, penting untuk mengevaluasi kembali hubungan kita dengan budaya paten guna mendorong inovasi dan kolaborasi.
Kolaborasi dan Aksesibilitas untuk Mengatasi Krisis Global
Menurut sejarah, perlindungan hak kekayaan intelektual telah berfungsi untuk mendorong inovasi. Namun, dengan konteks global yang semakin kompleks, ketergantungan yang berlebihan pada hak kekayaan intelektual dapat menghambat peralihan ke sumber energi yang lebih bersih. “Tantangan etisnya adalah menemukan keseimbangan antara hak privat paten dan kebutuhan kolektif dunia akan teknologi hijau yang adaptif,” ujar Annika Ölme, Chief Technology Officer SKF.
Untuk merespons tantangan ini, SKF, perusahaan rekayasa asal Swedia, meluncurkan The Patent Bay, platform yang memungkinkan perusahaan berbagi paten terpilih untuk mempercepat teknologi berkelanjutan. Ölme menjelaskan, “Berbagi inovasi yang terpilih mempercepat adopsi, mengurangi duplikasi usaha, dan memungkinkan industri untuk menskalakan solusi lebih cepat.”
Momentum Peluncuran The Patent Bay
Dengan pengajuan paten global yang mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023, SKF melihat kesempatan untuk mendorong kolaborasi. Sebanyak 3,55 juta aplikasi paten diajukan tahun ini, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun 1995. “Dengan membuka teknologi yang mengurangi emisi, kita menciptakan efek riak yang menguntungkan masyarakat dan planet ini,” tambah Ölme.
Paten pertama yang dirilis di The Patent Bay adalah alloy bantalan berkinerja tinggi bernama Arctic15. Alloy ini dirancang untuk mendukung mesin pesawat generasi berikutnya yang mengurangi emisi hingga 25 persen. Dengan berbagi desainnya, SKF berharap dapat merangsang inovasi lebih lanjut dalam teknologi berkelanjutan.
Komitmen SKF Terhadap Keberlanjutan
Sebagai perusahaan engineering terkemuka, SKF telah berkomitmen lebih dari satu abad untuk mengurangi dampak friksi, yang merupakan penyebab lebih dari 20 persen energi global yang digunakan. “Kami adalah perusahaan teknik di hati, dan inovasi kami sangat dipengaruhi oleh talenta STEM,” ungkap Ölme.
Dukungan bagi ilmuwan dan profesional STEM sangat penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Melalui kolaborasi lintas fungsi dan jaringan global, SKF berusaha mengubah ide menjadi dampak nyata, membantu industri dan masyarakat untuk bergerak maju bersama.
Untuk informasi lebih lanjut tentang The Patent Bay dan Arctic15, kunjungi situs resmi mereka.