Headline24jam.com – Dalam dua dekade terakhir, tidak ada foto baru dari “Kuda Unicorn Asia”, yang dikenal sebagai saola, sejak 2013. Hewan langka ini terakhir terlihat di kamera jebak di provinsi Quảng Nam, Vietnam. Meski para peneliti memperdebatkan kemungkinan kepunahan spesies ini, mereka tidak kehilangan harapan dan terus mencari jejak saola di hutan yang terpencil.
Kesulitan Menyatakan Kepunahan
Membuktikan ketidakadaan suatu spesies bukanlah hal yang mudah, terutama bagi hewan-hewan yang sangat sulit ditemukan di habitat yang terpencil. Hal ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana kita mengetahui kapan suatu spesies telah punah? Proses ini memerlukan waktu, dan ada harapan bahwa saola masih berkeliaran di alam liar.
Populasi Saola dan Risiko Kepunahan
Dikenal secara ilmiah sebagai Pseudoryx nghetinhensis, perkiraan optimis menunjukkan bahwa masih ada sekitar 100 saola yang tersisa di alam. Namun, beberapa ahli mengkhawatirkan bahwa mereka mungkin sudah punah. Nguyen Quoc Dung dari Forest Inventory and Planning Institute di Vietnam menyatakan, “Sekarang, keberadaan saola yang masih hidup tidak dapat dibuktikan atau dibantah. Bukti terakhir kami berasal dari 2013.”
Penemuan Genetik yang Menarik
Dalam sebuah makalah baru-baru ini ditemukan bahwa saola sebenarnya terdiri dari dua populasi yang menunjukkan perbedaan genetik yang signifikan, yang terpisah sekitar 5.000 hingga 20.000 tahun lalu. Mencampurkan kedua populasi ini dapat membantu mengembalikan keragaman genetik yang hilang akibat penurunan jumlah mereka.
Rasmus Heller, Associate Professor di Departemen Biologi, Universitas Kopenhagen, menambahkan, “Jika kita dapat mengumpulkan setidaknya selusin saola – idealnya dengan campuran dari kedua populasi – model kami menunjukkan bahwa spesies ini memiliki peluang yang baik untuk bertahan dalam jangka panjang.”
Mencari Saola Melalui DNA Lingkungan
Namun, tantangan besar adalah mencari 12 saola. Sejak 1990-an, upaya pencarian ini semakin sulit dilakukan. Salah satu metode baru yang menjanjikan adalah dengan menggunakan analisis DNA lingkungan, termasuk dari belut. Genetika saola telah dipetakan, memberikan petunjuk tentang apa yang dicari.
Harapan untuk Masa Depan
Heller menekankan, “Hasil penelitian kami dapat digunakan jika kami berhasil menghidupkan kembali saola melalui teknologi de-eks teknologi de-eks. Pengetahuan kami tentang variasi genetik saola bisa sangat penting dalam menciptakan populasi yang layak.”
Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, tim penelitian tetap optimis. “Para ilmuwan telah mencari saola sejak tahun 1990-an, dan pencarian semakin sulit,” kata Heller. “Saya tidak terlalu optimis, tetapi saya berharap saola masih ada di luar sana.”