
Headline24jam.com – Pada tahun 2023, sebuah penelitian di jurnal Scientific Reports mengungkapkan penyebab umum sakit kepala setelah mengonsumsi red wine. Ini terjadi pada sebagian orang karena tubuh mereka tidak memiliki enzim yang cukup untuk memecah senyawa tertentu dalam anggur. Red wine yang memiliki kandungan senyawa seperti histamin dan tannin, serta pigmen quercetin, dapat berkontribusi pada masalah ini.
Efek Red Wine dan Sakit Kepala
Banyak orang mengeluhkan sakit kepala setelah mengonsumsi red wine, bahkan setelah sedikit saja. Menurut ilmuwan, faktor-faktor tertentu berkontribusi terhadap fenomena ini. Pertama, red wine dibuat dengan kulit anggur yang mengandung senyawa berpotensi merugikan bagi sebagian orang.
Penyebab Terutama: Quercetin
Salah satu senyawa yang menarik perhatian para peneliti adalah quercetin. Ditemukan dalam banyak buah dan sayuran, senyawa ini menjadi masalah ketika bercampur dengan alkohol. Quercetin menghambat enzim ALDH2, yang bertanggung jawab memecah racun acetaldehyde, penyebab utama kemerahan wajah dan sakit kepala.
Profil Vulnerabilitas Pengguna
Sekitar 8 persen populasi dunia, terutama mereka yang berasal dari Asia Timur, mengalami defisiensi enzim ALDH2. Hal ini juga berpotensi memicu sakit kepala setelah mengonsumsi minuman beralkohol. “Kami berada di jalur yang benar untuk menjelaskan misteri yang telah ada selama ribuan tahun,” ujar Professor Morris Levin, direktur Pusat Sakit Kepala di Universitas California, San Francisco.
Penelitian Selanjutnya
Penelitian lebih lanjut sedang direncanakan untuk menggali lebih dalam tentang hubungan antara red wine, quercetin, dan sakit kepala. Rencananya, para peneliti akan memberikan suplemen quercetin kepada kelompok peminum yang rentan, untuk mengamati dampaknya saat mengonsumsi vodka.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme di balik sakit kepala akibat red wine, diharapkan penelitian ini menghasilkan solusi yang lebih baik untuk mereka yang mengalami masalah tersebut.