
Headline24jam.com – Peneliti di Universitas Cambridge telah menciptakan model embrio manusia, yang dikenal sebagai “hematoids”, yang dapat memproduksi darah sendiri. Penemuan ini berpotensi untuk mengembangkan pengobatan baru bagi gangguan darah serta menyediakan sel punca untuk transplantasi. Penelitian tersebut diumumkan pada tanggal 1 Oktober 2023.
Apa itu Hematoids?
Struktur 3D ini menyerupai embrio, namun memiliki karakteristik berbeda. Hematoids tidak dapat berkembang menjadi janin karena tidak memiliki jaringan penting dan juga memerlukan kantung kuning telur serta plasenta. Namun, studi ini menunjukkan bahwa hematoids dapat mensimulasikan proses yang terjadi pada tahap awal perkembangan embrio.
Proses Pengembangan Sel
Hematoids terbentuk dari sel punca pluripoten manusia. Pada hari kedua pengembangan, tim peneliti menemukan bahwa hematoids telah mengatur diri menjadi tiga lapisan dasar tubuh manusia: ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada hari kedelapan, mereka melihat beberapa sel hematoid mulai berdenyut, menandakan awal perkembangan jantung.
Setelah sekitar dua minggu di laboratorium, tanda pertama produksi darah teramati. “Momen ketika warna merah darah muncul di dalam wadah sangat menggembirakan—dapat terlihat dengan mata telanjang,” kata Dr. Jitesh Neupane, salah satu penulis utama penelitian ini, dari Gurdon Institute Universitas Cambridge.
Studi Embrio yang Tak Terlakukan
Dalam proses embriogenesis normal, fase ini berlangsung sekitar empat hingga lima minggu. Mengamati langsung proses ini dalam manusia tidak memungkinkan, karena embrio sudah tertanam di dinding rahim. Maka, model ini menjadi sarana penting untuk mempelajari proses tersebut lebih mendalam.
Potensi Pengembangan Medis
Neupane juga menjelaskan, “Model baru kami meniru perkembangan darah janin manusia di laboratorium. Ini memberikan wawasan tentang cara sel darah terbentuk secara alami selama embriogenesis, yang menawarkan kemajuan medis untuk penelitian obat, studi awal perkembangan darah dan sistem imun, serta pemodelan gangguan darah seperti leukemia.”
Masa Depan Hematoids
Peneliti mencatat, meskipun ada cara lain untuk menghasilkan sel darah di laboratorium, hematoids tidak memerlukan tambahan protein eksternal, sehingga lebih menyerupai proses alami selama perkembangan embrio. Di masa depan, mungkin ada skenario di mana pasien dapat menyumbangkan sel punca mereka sendiri untuk menciptakan hematoids yang menghasilkan darah yang sesuai dengan tubuh mereka, memungkinkan penerapan medis yang sepenuhnya personal.
“Walaupun ini masih dalam tahap awal,” ungkap Profesor Azim Surani, penulis senior, “kemampuan untuk memproduksi sel darah manusia di laboratorium merupakan langkah signifikan menuju terapi regeneratif di masa depan—yang menggunakan sel pasien sendiri untuk memperbaiki dan meregenerasi jaringan yang rusak.”
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports, memberikan harapan baru bagi penelitian dan pengembangan dalam bidang medis.