
Headline24jam.com – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan keunikan dari tikus belalang, atau grasshopper mouse, yang ternyata dapat mengeluarkan suara melolong di malam hari. Hewan kecil ini, yang ditemukan di daerah gurun Sonora di Amerika Serikat dan utara Meksiko, memiliki kemampuan suara yang serupa dengan serigala dan diperkirakan mengenali wilayahnya melalui vokalisasi ini. Dikenal sebagai predator yang mengagumkan, grasshopper mouse memiliki kebiasaan makan yang khas, termasuk memakan serangga berbahaya seperti kalajengking.
Spesies Grasshopper Mouse
Grasshopper mouse terdiri dari tiga spesies utama yang semakin menarik perhatian para peneliti. Ini termasuk tikus belalang utara (Onychomys leucogaster), tikus belalang selatan (O. torridus), dan Mearns’ grasshopper mouse (O. arenicola). Tikus belalang selatan, yang menjadi fokus penelitian ini, berukuran sekitar 15 cm dari hidung hingga ekor dan memiliki bobot antara 20-50 gram, tetapi mampu berburu dengan keterampilan yang luar biasa.
Predator yang Lincah
Meskipun ukurannya kecil, tikus belalang termasuk dalam kategori predator puncak yang sangat agresif. Mereka memakan berbagai jenis paduan makanan, termasuk serangga, kalajengking, dan arthropoda lainnya. “Diet utama mereka didominasi oleh serangga, terutama grasshopper dan kalajengking,” ungkap Dr. Isabella Martin, seorang ahli biologi dari Universitas Arizona. Struktur kaki dan cakarnya yang khas membuatnya mampu memegang dan membunuh mangsa yang lebih besar dari dirinya.
Ketahanan Terhadap Racun
Tikus belalang memiliki kemampuan unik yang memungkinkan mereka bertahan dari bisa kalajengking yang mematikan. Ketika terpapar racun, mereka menggunakan saluran natrium untuk menghambat sinyal rasa sakit ke otak. Keberanian dan strategi ini membuat mereka bertahan di lingkungan yang penuh dengan predator berbahaya.
Melolong di Malam Hari
Bersamaan dengan keahliannya dalam berburu, tikus belalang juga dikenal karena kemampuannya melolong di malam hari. Kedua jenis kelamin mengangkat tubuhnya, mengarahkan hidung ke langit, dan mengeluarkan suara tinggi antara 9-14 Hertz yang dapat terdengar hingga jarak 100 meter. Meskipun belum dipastikan fungsinya, banyak peneliti berpendapat bahwa lolongan ini mungkin berfungsi untuk menandai wilayah dan menarik perhatian pasangan.
Vokal yang Mengagumkan
Menurut studi yang dipublikasikan tahun 2017, tikus belalang memproduksi dua jenis vokalisasi. Mereka menggunakan mekanisme klasik yang mirip dengan suara rodentia lainnya, dan juga memiliki getaran jaringan yang unik yang dihasilkan oleh aliran udara, mirip dengan cara serigala dan manusia berkomunikasi.
Dengan temuan ini, tikus belalang bukan hanya hewan kecil yang sering dianggap remeh, tetapi juga simbol keberanian dan kebijaksanaan di dunia satwa liar. Keberadaan mereka di gurun yang keras menunjukkan bahwa bahkan makhluk terkecil dapat memiliki suara yang besar.