Headline24jam.com – Pada sebuah penelitian terbaru di Pantai Timur Australia, para ilmuwan kelautan dari Griffith University melampirkan kamera berbentuk cangkir penyedot pada paus bungkuk untuk mempelajari perilaku dan migrasi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memahami interaksi antara paus bungkuk dan ikan remora, atau yang dikenal dengan sebutan suckerfish, yang sering menempel pada tubuh paus selama perjalanan mereka di lautan.
Penelitian Inovatif dengan Kamera Suction Cup
Proyek ini menghasilkan rekaman menakjubkan yang menunjukkan ikan remora berinteraksi dengan paus, memanfaatkan kesempatan ini untuk menghemat energi dan mendapatkan perlindungan dari predator. Selain itu, remora juga mendapat makanan dari organisme kecil yang hidup di kulit paus, seperti kutu laut dan parasit lainnya.
Dr. Olaf Meynecke, seorang ilmuwan kelautan dari Griffith University dan pemimpin proyek penelitian ini, menjelaskan, “Remora tidak berbahaya bagi paus dan bahkan dapat memberikan manfaat dengan menghilangkan organisme yang tidak diinginkan dari tubuh paus. Namun, jumlahnya yang bisa mencapai 15-20 individu per paus menunjukkan bahwa paus yang kehilangan banyak kulit sering kali memiliki lebih banyak remora.”
Interaksi Unik antara Paus dan Remora
Tim peneliti mencatat bahwa dalam beberapa kasus, satu paus dapat memiliki hingga 50 remora. Walaupun remora bermanfaat bagi paus, tampaknya paus bungkuk tidak terlalu menghargai kehadiran mereka. Dr. Meynecke menambahkan, “Kami telah mengamati perilaku paus yang seolah-olah mengawasi remora, melakukan pergerakan melompat, lalu memeriksa kembali.”
Penelitian Diperluas
Di samping itu, tim peneliti berharap rekaman ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana remora dan paus bungkuk berinteraksi sepanjang migrasi mereka. Meskipun diketahui bahwa paus bungkuk menghabiskan sebagian waktu mereka di perairan Antartika, belum jelas apakah remora mereka tetap bersamanya selama perjalanan tersebut.
Belum ada pemahaman yang lengkap tentang siklus hidup remora, namun ilmuwan menduga bahwa siklus ini mungkin erat kaitannya dengan pergerakan paus. “Siklus reproduksi remora terjadi di arus Australia Timur, dengan larva kecil yang berkembang menjadi ikan suckerfish yang harus menemukan inang,” jelas Dr. Meynecke. “Ini menunjukkan bahwa waktu reproduksi bisa terkait dengan siklus migrasi paus.”
Melalui penelitian ini, para ilmuwan berharap dapat menggali lebih dalam hubungan ekologis yang menarik antara ikan remora dan paus bungkuk, memberikan pemahaman baru tentang interaksi mereka yang kompleks di lautan.