
Headline24jam.com – Hipotesis “kapal induk alien” untuk komet antarbintang 3I/ATLAS akan diuji pada perihelion dan konjungsi solar mendatang. Astronom Harvard, Profesor Avi Loeb, mendorong orang untuk merencanakan liburan sebelum 29 Oktober, mengingat potensi kejadian yang tidak terduga. Komet ini, yang ditemukan pada 1 Juli oleh Sistem Peringatan Dampak Terhadap Bumi (ATLAS), adalah pengunjung interstellar ketiga setelah 1I/’Oumuamua dan 2I/Borisov.
Penemuan dan Karakteristik Komet
3I/ATLAS teridentifikasi sebagai komet dengan ciri kimia dan polaritas yang unik, serta memiliki anti-tail yang jarang terlihat. Namun, saat ini, komet tersebut tidak dapat dilihat dari Bumi karena berada di balik Matahari. Pada 21 Oktober, objek tersebut akan mencapai konjungsi solar, di mana ia tepat berada di belakang Matahari dari perspektif Bumi.
Observasi dari pengorbit Mars dan kemungkinan pengamatan dari orbit Jupiter membuktikan tantangan dalam memantau objek ini saat mencapai titik terdekatnya dengan Matahari, yaitu perihelion.
Mengapa Perihelion Ini Penting?
Komet biasanya mengeluarkan gas dan debu saat mendekati Matahari. Pada jarak 6.4 AU dari Matahari, 3I/ATLAS mulai aktif dan mengeluarkan zat tersebut. Memperoleh informasi saat closest approach seperti ini penting untuk memahami lingkungan awal komet tersebut.
Kontroversi di Balik Asal Usulnya
Profesor Avi Loeb, yang telah mengemukakan hipotesis bahwa 3I/ATLAS mungkin bukan objek alami, menyebutkan kemungkinan komet ini menggunakan “maneuver Oberth” yang bisa mengubah jalur dan kecepatannya dengan memanfaatkan gravitasi Matahari. Dalam sebuah wawancara, Loeb memperingatkan bahwa “jika Anda ingin berlibur, lakukan sebelum [29 Oktober], karena siapa yang tahu apa yang akan terjadi?”
Pandangan Ilmuwan Lain
Meskipun Loeb berpendapat bahwa kemungkinan 3I/ATLAS bukan objek alami berkisar 30-40%, banyak ilmuwan lain menganggap objek ini sebagai komet klasik. Tom Statler, ilmuwan utama NASA untuk tubuh kecil di Sistem Tata Surya, menyatakan kepada The Guardian bahwa “itu terlihat seperti komet. Ia berperilaku seperti komet.”
Apa yang Diharapkan?
Setelah puncak perihelion pada 29 Oktober, jika 3I/ATLAS melakukan manuver, kita mungkin akan melihat perubahan tak terduga dalam trajektori dan masa objek tersebut. Namun, jika ia melanjutkan jalur keluar dari Tata Surya, hipotesis kapal induk alien akan tampak semakin tidak logis.
Dalam sebuah postingan blog baru, Loeb menekankan bahwa sementara 3I/ATLAS paling mungkin adalah komet alami, skenario “black swan” dari hipotesis alien masih perlu dipertimbangkan dengan serius.
Dengan berbagai macam pandangan dan spekulasi yang beredar, pemantauan terus menerus terhadap 3I/ATLAS akan sangat penting dalam waktu mendatang.