
Headline24jam.com – Penemuan baru mengenai suatu spesies purba telah mengguncang dunia sains. Para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dan Universitas Federal Timur Laut M.K. Ammosov menemukan 12 tanduk badak berbulu di permafrost Yakutia, Republik Sakha, Rusia, pada bulan yang lalu. Salah satu tanduk yang ditemukan, yang terletak di tepi Sungai Mustur-Yuryuye, memiliki panjang 164,7 sentimeter (5 kaki 4 inci). Ini menjadikannya sebagai tanduk badak terpanjang dari spesies tersebut yang pernah ditemukan.
Temuan Tanduk Terpanjang
Penemuan tanduk ini mengungkap berbagai fakta menarik tentang badak berbulu, termasuk usia hewan tersebut. Menurut Ruslan Belyaev, peneliti dari A.N. Severtsov Institute of Ecology and Evolution, metode penanggalan menunjukkan bahwa badak ini berusia lebih dari 40 tahun saat mati, menjadikannya anggota tertua dari spesies ini yang ditemukan. Di masa lalu, banyak anggapan bahwa hewan-hewan di zaman Es tidak dapat hidup selama itu.
“Yang mengejutkan saya dan rekan-rekan adalah bahwa penemuan sebuah tanduk memungkinkan kami untuk menetapkan beberapa fakta menarik mengenai badak berbulu,” ujar Belyaev saat diwawancarai oleh IFLScience.
Ciri-ciri Badak Berbulu
Meskipun panjangnya, tanduk ini tidak memiliki lebar pangkal yang besar, dan bersama dengan ukuran tengkorak yang relatif kecil, menunjukkan kemungkinan bahwa tanduk tersebut berasal dari badak berbulu betina. “Sama seperti pada badak modern, beberapa betina dapat memiliki tanduk hidung yang sangat panjang meskipun ukuran tubuh mereka lebih kecil,” jelas Belyaev.
Pentingnya Penemuan Ini
Badak berbulu (Coelodonta antiquitatis) adalah spesies yang telah punah dan hidup di utara Eurasia selama Zaman Es terakhir hingga punah sekitar 10.000 tahun lalu. Penemuan ini sangat berharga bagi para peneliti karena dengan mencairnya permafrost, lebih banyak peninggalan kehidupan Pleistosen muncul dari tanah, memberi peluang langka untuk mempelajari mereka seolah-olah mumi megafauna yang beku.
“Penemuan seperti ini memberi kami wawasan baru tentang bagaimana badak berbulu dapat bertahan hidup di lingkungan yang keras pada masa itu,” kata Belyaev.
Kesimpulan
Dengan penemuan tanduk badak berbulu terpanjang ini, para peneliti melanjutkan eksplorasi terhadap keberadaan makhluk purba yang pernah menjelajahi bumi. Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang lebih banyak pengetahuan tentang spesies yang pernah mendominasi daerah dingin di Eropa dan Asia.
Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Zoology, memperkuat pentingnya temuan ini bagi ilmu pengetahuan dan sejarah purba.