
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ikan paus bungkuk di seluruh dunia menggunakan strategi unik dalam mencari makanan. Paus ini berenang dalam pola spiral sambil mengeluarkan gelembung, menciptakan apa yang dikenal sebagai "jaring gelembung" untuk menangkap mangsa mereka. Penemuan ini berasal dari studi yang dipimpin oleh Cameron Nemeth, seorang lulusan baru dari Universitas Hawaiʻi di Mānoa.
Menganalisis Teknik Pemburuan Paus Bungkuk
Strategi pemakanan ini belum pernah diamati pada spesies paus lainnya, termasuk jenis paus baleen lainnya. Untuk memahami cara paus bungkuk melakukan manuver ini, tim peneliti menganalisis morfologi dan biomekanika yang terlibat saat mereka berputar di bawah air.
Paus, termasuk cetacea lainnya, telah mengembangkan berbagai taktik khusus untuk melawan atau bernavigasi di dunia akuatik. Namun, metode merangkum mangsa dengan jaring gelembung ini dianggap salah satu yang paling inovatif. Fenomena ini telah dicatat dari berbagai lokasi, termasuk pantai Australia, Semenanjung Antartika, hingga perairan British Columbia dan Teluk Maine.
Dinamika dalam Jaring Gelembung
Menurut Nemeth, “Bubble-net feeding adalah strategi berburu unik bagi paus bungkuk di mana mereka berenang dalam pola spiral di sekitar sekumpulan mangsa sambil mengeluarkan udara dari lubang pernapasan.”
Bubbles yang perlahan naik ke permukaan membentuk struktur jaring yang menjebak mangsa di dalamnya. Dengan cara ini, paus bungkuk dapat mengumpulkan lebih banyak mangsa dalam satu kali serang.
Metode Penelitian yang Inovatif
Dalam studi ini, Nemeth dan rekan-rekannya menggunakan rekaman drone dan pelacakan dengan tag penyedot non-invasif untuk mengumpulkan data. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk mengukur kinerja belokan yang diperlukan untuk melakukan manuver yang kompleks tersebut.
Tim menemukan bahwa kemampuan unik paus bungkuk terletak pada sirip pektoral mereka yang besar. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa sirip ini meningkatkan manuverabilitas, tetapi menemukan bahwa hanya paus bungkuk yang mampu mencapai performa belokan yang diperlukan untuk melakukan jaring gelembung cukup mengejutkan.
Paus Bungkuk Sebagai "Pilot" Bawah Laut
Nemeth membandingkan kemampuan paus bungkuk dengan pilot pesawat terbang. “Meski pesawat membutuhkan sayap besar untuk bermanuver, paus memiliki sirip pektoral yang relatif kecil. Namun, karena daya apung netral di dalam air, paus bungkuk memiliki sirip besar yang memfasilitasi manuver akrobatik,” jelasnya.
Saat melakukan gerakan ini, paus bungkuk dapat mempertahankan kecepatan sambil melakukan belokan ketat dan cepat peningkatan kecepatan untuk menangkap mangsa.
Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sirip pektoral paus bungkuk dapat menghasilkan hampir setengah dari gaya yang diperlukan untuk berbelok, menjadikan mereka sangat efisien dalam menerapkan strategi ini. Sebagai bandingan, spesies paus lain akan memerlukan lebih banyak energi untuk mencapai keberhasilan yang sama.
Dengan menggunakan drone, peneliti dapat memperkirakan panjang dan massa individu paus, yang membantu dalam evaluasi akurat terhadap gaya yang dihasilkan selama proses pemakanan dengan jaring gelembung tersebut.
Melanjutkan Penelitian
Cameron Nemeth kini melanjutkan penelitiannya di Institute of Marine Biology dan berencana untuk memimpin proyek tentang paus bungkuk sebagai bagian dari program PhD-nya pada tahun 2026. Ia juga berupaya membuat penelitian ini lebih dapat diakses dengan menyediakan ringkasan terjemahan dalam bahasa Hawai’i pada publikasi tersebut.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Experimental Biology.