Headline24jam.com – Dalam sebuah kejadian luar biasa yang terjadi di Rarotonga, Kepulauan Cook, pada tahun 2021, ilmuwan paus Nan Hauser nekat berenang menuju dua ikan paus bungkuk ketika salah satu dari mereka tiba-tiba menyerangnya. Ketika paus itu mendekat, ia tampak berusaha melindungi Hauser dengan cara mengangkatnya dan menempatkannya di punggungnya, suatu tindakan yang berisiko bagi manusia mengingat ukuran dan kekuatan hewan tersebut.
Kejadian Menegangkan di Lautan
Hauser merasa ketakutan ketika paus bungkuk itu mengangkatnya dari dalam air. Ia berusaha melawan dan menjauh, tetapi paus tersebut terus membawanya. Hanya setelah ia berhasil menjauh, ia menyadari alasan di balik perilaku aneh paus tersebut.
Dari kejauhan, Hauser melihat dua ikan paus, salah satunya mengibas-ngibaskan ekornya. Ketika dilihat lebih dekat, ia menyadari bahwa satu ikan tersebut ternyata adalah hiu macan yang sangat besar.
Hiu Macan yang Mengancam
Dalam wawancara dengan BBC Earth, Hauser menjelaskan, “Saya telah menghabiskan seluruh hidup saya di bawah air dan telah melihat banyak hiu macan. Namun, yang ini seperti truk. Ini adalah hiu macan yang sangat besar, dan ia datang langsung ke arah saya.”
Hauser meyakini bahwa paus bungkuk tersebut berusaha melindunginya dari bahaya. Meskipun kita tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa paus untuk menanyakan niatnya, tindakan terakhir paus itu adalah mengantarnya kembali ke perahu, berpotensi menyelamatkan hidup Hauser.
Solidaritas Alami dari Paus
Humpback diketahui menunjukkan perilaku altruistik, yang berarti melakukan sesuatu untuk individu lain tanpa mendapatkan keuntungan. Jika benar bahwa paus itu berusaha menyelamatkan Hauser, ini berarti paus tersebut mengambil risiko untuk melindungi spesies yang tidak terasosiasi dengannya.
Pertemuan yang Mengharukan
Satu tahun dan 15 hari setelah kejadian tersebut, Hauser mendapatkan kesempatan untuk bertemu kembali dengan penyelamatnya. Ia diberitahu bahwa seekor paus bungkuk telah terlihat di area tersebut. Setelah berlayar, ia mengenali paus itu dari dua notch di siripnya, yang sama dengan paus yang pernah menyelamatkannya.
“Begitu paus itu muncul di samping perahu, ia mengabaikan yang lain dan langsung menatap saya,” kenang Hauser. “Saya melihat bekas luka di kepalanya dan langsung berteriak, ‘Ia kembali, saya tidak percaya!’ dan ternyata benar, ia ada di sana.”
Harapan untuk Pertemuan Kembali
Di antara kenyataan bahwa paus tersebut berbobot 27–33 ton, Hauser merasa seperti menemukan sahabatnya setelah berpisah. “Saya merindukannya,” ujarnya. “Siapa yang merindukan paus?”
Dengan pengalaman langka ini, Hauser terus berharap bisa bertemu dengan sahabatnya yang luar biasa ini di masa depan.