
Headline24jam.com – Sejak tahun 1997, seekor chimpanzee bernama Santino di Furuvik Zoo, Gävle, Swedia, menarik perhatian dunia dengan aksi uniknya melempar batu ke arah pengunjung. Santino tidak hanya sembarangan dalam aksinya; ia melakukannya dengan rencana yang matang. Setiap pagi, saat zoo tutup, ia mengumpulkan batu dan menyimpan dalam tumpukan yang tersembunyi, menunggu saat yang tepat untuk melemparnya ketika pengunjung tiba.
Perilaku Unik Santino
Santino dikenal sebagai chimpanzee yang pragmatis. Saat pengunjung datang, ia sering menunjukkan ketidaksabaran dengan melempar batu-batu tersebut ke arah mereka, sehingga petugas kebun binatang menyebutnya seperti “hujan batu.” Menurut Mathias Osvath, seorang ahli zoologi kognitif, perilaku ini adalah cara Santino untuk memicu reaksi dari orang-orang di seberang moat yang mengelilingi kandangnya.
Osvath menambahkan, “Melempar batu ke arah kerumunan memiliki efek yang langsung dan dramatis.” Dalam tiga tahun pertama, perilaku melempar ini tidak sering terjadi. Namun, meningkat drastis pada Juni 1997, mendorong pihak zoo untuk mengambil langkah pencegahan.
Inovasi dan Kecerdasan Santino
Pada tahun 1998, Santino mulai kehabisan batu untuk dilempar. Namun, ia menunjukkan kecerdasannya dengan mengeksploitasi beton di tengah pulau tempat tinggalnya. Ia memukul beton dengan batu sampai terdengar suara berongga, menandakan adanya retakan. Momen ini memicu ia untuk memukul lebih keras hingga pecahan beton bisa ditambahkan ke stok batu yang ada.
Osvath menjelaskan, “Perilaku tersebut jelas dapat diidentifikasi sebagai perencanaan untuk keadaan di masa depan.” Ini menunjukkan bahwa Santino tidak hanya bertindak impulsif; ia melakukan persiapan dalam keadaan tenang dan mengeksekusinya saat berada dalam kondisi yang lebih gelisah.
Keterampilan Menipu Santino
Penelitian lanjutan dari Osvath mengungkap bahwa Santino juga menunjukkan keterampilan menipu. Untuk mencegah pengunjung melarikan diri, ia mulai menyembunyikan persediaan batu di bawah rintangan alam di kandangnya atau menutupinya dengan jerami. “Santino adalah individu yang cerdik,” ungkap Osvath.
Sejak saat itu, riset tentang penggunaan alat oleh chimpanzee, serta penyebaran budaya dan strategi perang mirip manusia, semakin berkembang. Santino menjadi ikon dalam memahami perilaku serupa manusia yang dimiliki oleh primata, menunjukkan bahwa mereka adalah kerabat dekat kita yang tidak boleh diremehkan.