
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa peningkatan keasaman laut yang disebabkan oleh emisi karbon dioksida dapat mengakibatkan gigi hiu menjadi lebih lemah dan rapuh. Temuan ini menunjukkan bahwa keanekaragaman ekosistem laut akan terancam jika predator paling tangguh di samudera kehilangan kekuatan gigi mereka.
Dampak Asidifikasi Laut pada Gigi Hiu
Penelitian dari Heinrich Heine University Düsseldorf (HHU) menyebutkan bahwa meskipun gigi hiu terbuat dari fosfat yang sangat termineralisasi, gigi-gigi tersebut tetap rentan terhadap korosi akibat asidifikasi laut. Penulis utama, Maximilian Baum, menyatakan, “Gigi hiu adalah senjata tajam yang dirancang untuk memotong daging, bukan untuk menahan keasaman laut.”
Metode Penelitian
Para peneliti menganalisis 600 gigi hiu blacktip reef yang dikumpulkan dari akuarium. Gigi-gigi tersebut ditempatkan dalam tangki dengan dua tingkat keasaman yang berbeda selama delapan minggu, dan kondisi gigi yang masih baik kemudian diperiksa menggunakan mikroskop elektron.
Temuan Kerusakan pada Gigi
Hasil penelitian menunjukkan kerusakan permukaan seperti retakan, lubang, dan pengikisan akar pada gigi yang berada di air yang lebih asam. Profesor Sebastian Fraune, penulis senior penelitian ini, menyebutkan bahwa gigi-gigi ini lebih mungkin patah di bawah tekanan.
Dampak Jangka Panjang dan Adaptasi
Penelitian juga menjelaskan bahwa gigi hiu hidup memiliki proses perbaikan yang tidak dimiliki oleh gigi yang telah rontok. Fraune menambahkan, “Dalam hiu hidup, situasinya mungkin lebih kompleks. Mereka dapat merekonstruksi atau mengganti gigi yang rusak lebih cepat, namun biaya energi untuk melakukannya mungkin lebih tinggi di perairan yang asam.”
Poin Penting dalam Ekosistem Laut
Pengaruh asidifikasi laut pada hiu dan spesies predator lainnya dapat menciptakan dampak berantai dalam ekosistem laut. Dengan mempertahankan pH laut mendekati rata-rata saat ini, yaitu 8.1, kita mungkin dapat melindungi alat vital predator di lautan.
Kesimpulan
Carbon dioksida dalam atmosfer saat ini berada pada level tertinggi dalam 20 juta tahun terakhir. Peningkatan ini dapat mengancam sifat biologis gigi hiu jika emisi berlanjut. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya memahami dampak iklim terhadap kehidupan laut dan mendorong penelitian lebih lanjut untuk melindungi spesies predator seperti hiu.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Marine Science dan adalah contoh nyata dari potensi penelitian mahasiswa.