
Headline24jam.com – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manusia purba yang pertama kali menciptakan dan menggunakan alat batu mungkin telah mengambil bahan baku dari lokasi yang jauh, memberi indikasi adanya strategi pengelolaan sumber daya yang canggih. Temuan ini berasal dari situs prasejarah di Nyayanga, Kenya, yang diperkirakan berusia antara 2,6 hingga 3 juta tahun yang lalu.
Temuan di Nyayanga
Peneliti melakukan analisis geokimia terhadap 401 artefak lithic di situs arkeologi Nyayanga. Hasilnya menunjukkan bahwa alat-alat tersebut terbuat dari batu yang diambil dari lokasi yang berjarak hingga 13 kilometer.
Dr. Emma Finestone, peneliti utama, menekankan bahwa meskipun jarak pastinya belum ditentukan, "lebih dari 10 kilometer adalah cara konservatif untuk menyatakannya, dan 13 kilometer adalah angka yang lebih realistis."
Kualitas Bahan Baku
Menurut tim peneliti, batu-batu yang dibawa ke Nyayanga dipilih karena kualitasnya yang lebih baik dibandingkan batu lokal. Finestone menjelaskan, “Pembuatan alat di Nyayanga menggunakan sumber daya di mana batu lokal lebih lembut dan berkualitas rendah. Maka, mereka perlu bepergian untuk mendapatkan bahan yang lebih baik.”
Pentingnya Usia Alat
Sementara jarak pengambilan bahan baku menjadi perhatian, isu yang lebih mendesak adalah usia alat tersebut. "Nyayanga memiliki usia minimum 2,6 juta tahun, kemungkinan lebih tua, antara 2,6 dan 3 juta tahun," ujar Finestone.
Perbedaan usia ini dapat mengubah pemahaman kita tentang evolusi nenek moyang manusia, khususnya jika alat-alat tersebut predates munculnya genus Homo.
Hubungan dengan Paranthropus
Situs Nyayanga juga telah menghasilkan fosil dari genus manusia purba bernama Paranthropus, yang muncul sebelum Homo. Finestone menyatakan, “Fakta bahwa kami menemukan Paranthropus dan bukan genus Homo di Nyayanga memberikan kemungkinan bahwa Paranthropus mungkin merupakan pembuat alat di sana.”
“Belum ada cara untuk mengetahui secara pasti spesies mana yang membuat alat Nyayanga dan membawa batu dari jarak 10 hingga 13 kilometer,” tambahnya.
Penelitian yang Diterbitkan
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances, dan memberikan wawasan baru tentang kemampuan kognitif dan strategi pengelolaan sumber daya manusia purba.