
Headline24jam.com – Sebuah tim peneliti asal Jepang telah berhasil memodifikasi genetik dua spesies lalat buah, yaitu Drosophila melanogaster dan Drosophila subobscura, untuk memindahkan ritual pengawinan dari satu spesies ke spesies lain. Penelitian ini dipublikasikan pada 10 Oktober 2023 dalam jurnal Science, menunjukkan bagaimana perubahan kecil dalam kode genetik dapat memengaruhi perilaku kompleks hewan.
Inovasi dalam Ritual Pengawinan
Tim riset ini, yang dipimpin oleh Ryoya Tanaka dari Universitas Nagoya, melakukan penyesuaian terhadap satu gen dalam D. melanogaster. Perubahan ini memicu perilaku pengawinan yang sebelumnya hanya terlihat pada spesies D. subobscura. Hal ini menggambarkan bagaimana modifikasi genetik yang kecil dapat merubah perilaku sosial lalat.
Di sebagian besar spesies lalat, termasuk D. melanogaster, jantan menunjukkan perilaku menggoda dengan menggetarkan sayap mereka, menciptakan “lagu” untuk menarik perhatian pasangan. Namun, D. subobscura menawarkan sesuatu yang berbeda: mereka menyajikan makanan dalam bentuk makanan yang dimuntahkan sebagai tanda cinta.
Riset Genetik yang Mendalam
Belakangan, tim peneliti menyelidiki perbedaan dalam otak antara kedua spesies tersebut. Mereka menemukan bahwa pusat pengawinan di otak D. subobscura terhubung dengan neuron yang memproduksi insulin, sedangkan pada D. melanogaster, kedua area tersebut tidak terhubung. Penemuan ini didapat melalui analisis genom D. subobscura, di mana tim menambahkan segmen DNA yang mengontrol gen tertentu dalam sel-sel otak lalat.
Dengan memanipulasi gen FruitlessM (FruM), peneliti dapat mengaktifkan perilaku pemberian makanan dalam D. melanogaster. “Sel-sel otak tumbuh proyeksi neural yang panjang dan terhubung, menciptakan sirkuit baru yang memproduksi perilaku memberikan makanan untuk pertama kalinya,” ungkap Tanaka.
Temuan yang Mengubah Paradigma
Penemuan ini membuka peluang baru dalam memahami bagaimana perilaku baru dapat muncul tanpa memerlukan neuron baru. Menurut Yusuke Hara, salah satu penulis studi dan peneliti di National Institute of Information and Communications Technology, “Temuan kami menunjukkan bahwa evolusi perilaku baru tidak selalu memerlukan munculnya neuron baru; sebaliknya, perubahan genetik kecil dalam beberapa neuron yang sudah ada dapat menyebabkan diversifikasi perilaku dan berkontribusi pada diferensiasi spesies.”
Riset ini memberikan wawasan baru baik bagi ilmu perkembangan maupun biologi perilaku, serta menunjukkan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam penelitian genetik. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai hubungan antara genetika dan perilaku hewan.