
Headline24jam.com – Tim astronom internasional yang menggunakan Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) baru-baru ini mengamati sebuah planet liar yang mencetak rekor baru, tumbuh dengan kecepatan 6 miliar ton per detik. Penemuan ini terjadi selama pengamatan gelombang cahaya dari planet tersebut antara April hingga Agustus 2025.
Apa itu Planet Liar?
Planet liar, atau dikenal juga sebagai planet bebas, adalah objek bermassa planet yang berkelana sendiri di luar sistem bintang. Mereka tidak terikat secara gravitasi pada bintang atau kerdil coklat dan baru ditemukan dalam dua dekade terakhir, dengan perkiraan mencapai triliunan jumlah di galaksi Bimasakti.
Spesifikasi Cha 1107−7626
Cha 1107−7626, planet yang baru diamati ini, memiliki massa antara lima hingga sepuluh kali massa Jupiter. Meski intriguingly besar, massa tersebut belum cukup untuk memicu fusi deuterium, yang akan menjadikan objek ini sebuah kerdil coklat.
Lonjakan Aktivitas Akresi
Tim yang dipimpin oleh Universitas St Andrews mengamati bahwa pada periode tertentu, planet ini mengalami lonjakan kecerahan sekitar 1,5 hingga 2 magnitudo. Peneliti mencatat peningkatan laju akresi massanya yang mencapai 10−7 MJupiter tahun−1, sebuah angka tertinggi yang pernah tercatat untuk objek massa planet.
Pertanyaan Seputar Asal Usul
Menurut Profesor Aleks Scholz dari Sekolah Fisika dan Astronomi di St Andrews, asal usul planet liar masih menjadi misteri. “Apakah mereka adalah objek bermassa terendah yang terbentuk seperti bintang, atau planet raksasa yang terlempar dari sistem kelahirannya?” ujarnya.
Tipe Ledakan Akresi
Ledakan yang terdeteksi pada Cha 1107−7626 tergolong tipe EXor, yang dikenal karena outburst berulang. Penelitian menunjukkan bahwa selama fase outburst ini, objek dengan massa rendah dapat membangun sebagian besar massanya secara signifikan.
Temuan Penting
Di akhir observasi, tim menemukan bahwa Cha 1107−7626 menunjukkan variabilitas akresi yang sangat kuat, menandakan adanya kemungkinan ledakan berulang. “Temuan ini menjadikan Cha 1107-7626 objek substellar pertama dengan bukti ledakan EXor yang mungkin terjadi berulang kali,” tulis tim dalam laporan mereka.
Implikasi Penemuan
Dr. Belinda Damian, astronom dan rekan penulis di Universitas St Andrews, menambahkan, “Penemuan ini mengaburkan batas antara bintang dan planet, serta memberikan gambaran awal tentang periode pembentukan planet liar.”
Rujukan Penelitian
Artikel ini dipublikasikan di The Astrophysical Journal Letters, menjadikannya sumber yang kredibel dan berdasar-fakta dalam pemahaman lebih dalam mengenai fenomena luar angkasa ini.