
Headline24jam.com – Peneliti di École Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL) telah mengembangkan bioprinter berukuran pil yang dapat ditelan, dirancang untuk memperbaiki kerusakan di dalam tubuh menggunakan tinta hidup. Dikenal dengan nama Magnetic Endoluminal Deposition System (MEDS), perangkat ini tidak hanya inovatif, tetapi juga menawarkan metode non-invasif untuk mengatasi cedera jaringan lunak, seperti luka lambung dan perdarahan, yang biasanya memerlukan operasi.
Teknologi Canggih dari EPFL
Proyek ini dikelola oleh Vivek Subramanian, kepala laboratorium Fabrication Technologies EPFL. Ia menjelaskan, “Dengan menggabungkan prinsip-prinsip bioprinter in-situ dengan konsep pelepasan obat dari kapsul pintar, kami membayangkan perangkat baru: bioprinter yang bisa ditelan.”
Potensi Aplikasi untuk Cedera Gastrointestinal
Teknologi ini bisa sangat berguna dalam memperbaiki cedera pada saluran pencernaan. Saat ini, cara tradisional untuk menangani kondisi ini masih memerlukan operasi. MEDS memberikan alternatif yang lebih aman dan non-invasif.
Cara Kerja Bioprinter Mini
Bioprinter ini berfungsi mirip dengan printer biasa, tetapi “tinta” yang digunakan terdiri dari material biokompatibel yang mendukung pertumbuhan jaringan baru. Subramanian dan timnya menggambarkan alat ini lebih mirip pena bolpoin, dilengkapi dengan reservoir tinta biologi dan mekanisme pegas untuk mengeluarkannya.
Saat kapsul ini ditelan, pergerakannya dapat dilacak dari luar tubuh. Untuk melepaskan bio-ink, para ahli dapat menggunakan laser inframerah yang aman. Selain itu, MEDS dapat digerakkan menggunakan magnet eksternal dan memiliki mekanisme untuk ditarik kembali.
Hasil Uji Coba dan Studi Selanjutnya
Penelitian ini telah dilakukan dalam beberapa fase, mulai dari percobaan in vitro yang berhasil memperbaiki luka gastrik, hingga uji coba pada kelinci. Sanjay Manoharan, mahasiswa PhD dan penulis utama studi ini, menyatakan, “Dalam eksperimen laboratorium kami, bio-ink kami dapat mempertahankan integritas strukturnya selama lebih dari 16 hari, menunjukkan potensinya sebagai ‘mikro-bioreaktor’ untuk penyembuhan luka.”
Tim peneliti ini juga berencana untuk melakukan studi lebih lanjut, menjajal efektivitas teknologi ini dalam jaringan lain seperti pembuluh darah dan peritoneum.
Kesimpulan
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, bioprinter ukuran pil ini menunjukkan janji besar untuk masa depan pengobatan non-invasif. Dengan teknologi yang semakin canggih, dunia medis dapat membawa perubahan signifikan dalam cara kita menangani cedera. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Advanced Science.