
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan obat psikedelik, seperti LSD, DMT, dan psilocybin, dapat memberikan pengalaman visual yang signifikan bagi individu dengan aphantasia—kondisi ketidakmampuan untuk membayangkan visual. Beberapa kasus menunjukkan bahwa setelah menggunakan bahan halusinogen, beberapa pengguna aphantasia melaporkan munculnya gambar mental, membawa konsekuensi yang menarik.
Aphantasia dan Visualisasi Mental
Aphantasia adalah kondisi yang memengaruhi sekitar 1 hingga 4 persen populasi, di mana individu tidak dapat membayangkan gambar mental. Alih-alih melihat gambar, mereka sering berpikir dalam kata-kata atau melalui indra lain.
Stimulasi Visual Melalui Psikedelik
Dua laporan kasus terbaru mengindikasikan bahwa psikedelik dapat merangsang kemampuan visual pada orang dengan aphantasia. Kasus pertama melibatkan seorang pria yang mulai melihat gambar internal setelah mengonsumsi ayahuasca, sementara kasus kedua melibatkan seorang wanita berusia 34 tahun yang mengalami fenomena serupa setelah menggunakan jamur psilocybin.
Hasil Pengamatan yang Mencolok
Dalam kasus wanita tersebut, ia mengalami peningkatan yang signifikan pada skor visualisasi mental dari skala minimum ke maksimum setelah mengonsumsi psilocybin. Namun, satu tahun kemudian, skornya kembali ke tingkat rata-rata, menunjukkan bahwa efek positif tersebut tidak selalu bertahan lama.
Potensi Terapi Psikedelik
Peneliti berpendapat bahwa jika fenomena ini umum, maka dapat memiliki implikasi penting dalam terapi psikedelik, terutama bagi pasien yang menderita masalah mental. Salah satu teknik yang bisa diterapkan adalah “imagery rescripting,” yang bertujuan untuk membantu pasien melihat kembali kenangan negatif dalam sebuah konteks yang lebih positif.
Pertimbangan Kesehatan Mental
Namun, pengulis laporan juga memperingatkan bahwa peningkatan gambar mental tidak selalu positif. Mereka mencatat bahwa individu dengan kemampuan visual yang kuat cenderung mengalami lebih banyak pemikiran intrusif, kecanduan, dan daydreaming maladaptif dibandingkan mereka yang mengalami aphantasia.
Kaitan Dengan Aktivitas Otak
Penyebab pasti mengapa psikedelik dapat meningkatkan gambar mental masih belum jelas. Namun, penelitian menunjukkan bahwa obat-obatan ini dapat meningkatkan aktivitas di korteks visual, memicu konektivitas yang tinggi antara berbagai bagian otak, dan menciptakan kondisi otak yang lebih "entropik".
Panggilan untuk Penelitian Lebih Lanjut
Mengingat hasil yang baru muncul, peneliti menyarankan agar penyedia terapi psikedelik berhati-hati saat menangani individu dengan aphantasia. Mereka mengingatkan bahwa perubahan dalam pengalaman mental dapat berdampak pada kesehatan mental jangka panjang.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Cortex.