
Headline24jam.com – Sebuah studi yang menganalisis teks kuno mengungkapkan bukti adanya supernova galaksi yang terjadi antara Desember 1181 dan Mei 1182 Masehi, terkait dengan puisi yang memuji Saladin, sultan pertama Mesir dan Suriah. Astronom Johannes Kepler yang melihat fenomena ini pada tahun 1604 mengira bahwa itu adalah kelahiran bintang, namun kini telah dipastikan sebagai supernova Tipe Ia.
Penemuan Supernova Tipe Ia
Kepler mengamati bintang baru yang sangat terang, yang bisa terlihat selama siang hari dan mengalahkan cahaya Jupiter. Dalam beberapa minggu, bintang itu menghilang kembali. Peneliti saat ini menyebut supernova tersebut sebagai SN 1604, bagian dari kategori supernova Tipe Ia, yang biasanya muncul dalam sistem bintang ganda antara katai putih dan raksasa merah.
Mekanisme Supernova
Seperti dijelaskan oleh NASA, “Gaya gravitasi dari katai putih menarik material dari pendampingnya yang lebih besar hingga mencapai massa kritis sekitar 1,4 kali massa matahari. Pada titik itu, reaksi berantai termonuklir yang tidak terkendali dimulai, mengeluarkan energi besar yang dinyatakan sebagai cahaya.”
Catatan Sejarah
Seiring dengan observasi Kepler, astronom Tiongkok kuno juga mendokumentasikan “bintang tamu” yang terlihat pada 185 Masehi, terbukti oleh NASA 1.827 tahun kemudian. Penelitian terbaru menemukan merujuk pada supernova dalam puisi Ibn Sanā’ al-Mulk, yang ditulis di Kairo.
“Sekarang bahkan bintang di langit pun bertambah jumlahnya,” demikian terjemahan puisi tersebut, menandakan bahwa fenomena ini mengungguli Arcturus, bintang terang yang dikenal pada masa itu.
Pengalaman Penyair dan Astronom
Puisi ini memberikan informasi berharga tentang supernova, termasuk magnitudenya dan posisi langitnya di konstelasi Cassiopeia. Peneliti menyatakan, “Puisi Arab ini memberikan informasi penting tentang objek bintang, tanggal, dan posisi celesial, serta lebih cerah dari bintang paling terang di Cassiopeia.”
Durasi Visibilitas
Supernova ini diperkirakan terlihat selama 185 hari. Tim peneliti menilai deskripsi penyair mengenai bintang tersebut menunjukkan bahwa nyala bintang ini berada pada kecerahan maksimalnya setelah Desember 1181.
Kesimpulan
Karya ini diharapkan dapat merangsang penemuan teks lain dari periode yang sama, mungkin dari Kairo atau wilayah Arabia dan Persia, yang mungkin mengandung informasi lebih lanjut tentang supernova yang langka dan terang di galaksi kita. Penelitian ini diterbitkan dalam Astronomical Notes sebagai upaya untuk memperluas pemahaman kita tentang fenomena astronomi kuno.