
Headline24jam.com – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tikus di New York City (NYC) memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan perkotaan mereka. Dalam studi yang dilakukan oleh Basis Research Institute, para peneliti mengeksplorasi bagaimana kehidupan di area urban kompleks seperti Manhattan mempengaruhi kognisi serta pola komunikasi tikus.
Akulturasi Suara Tikus NYC
Tikus cokelat (Rattus norvegicus) yang merajalela sejak zaman kolonial ini telah mengembangkan vokalisasi unik yang berbeda dari tikus yang hidup di laboratorium. Penelitian yang sedang dalam proses peer-review ini menemukan bahwa tikus NYC memiliki “aksen” sendiri, mengeluarkan suara berdurasi lebih pendek dengan frekuensi yang bervariasi, terutama di interval 22 dan 50 kHz, dalam berbagai kondisi.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, tim menggunakan data publik untuk mengidentifikasi area dengan infestasi tikus yang tinggi, seperti jalan, stasiun subway, dan taman. Dengan menggunakan sensor, mereka mengamati aktivitas tikus dan mengumpulkan data mengenai vokalisasi menggunakan rekaman ultrasonik serta pencitraan termal.
“Vokalisasi di frekuensi 22 kHz biasanya muncul dalam situasi stres, namun tikus NYC mengeluarkan suara ini dalam konteks yang beragam, tidak selalu negatif,” jelas tim peneliti. Misalnya, sebuah kejadian menunjukkan seorang tikus mengeluarkan suara 22 kHz saat mencari makanan di dalam kantong sampah.
Adaptasi Genetik dan Budaya
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa populasi tikus di NYC telah mengakumulasi lebih dari 1.000 variasi genetik yang berhubungan dengan diet, perilaku, dan gerakan. Ini menunjukkan bahwa tikus kota tidak hanya beradaptasi secara fisik, tetapi juga telah mengembangkan budaya mereka sendiri.
Kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan ekosistem perkotaan termasuk keterampilan navigasi yang memadai, memungkinkan mereka untuk bertahan meskipun dalam kondisi kompetisi yang ketat.
Kesimpulan
Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang kognisi hewan dalam konteks perkotaan dan menunjukkan bagaimana kreatifitas dan ketahanan tikus NYC memungkinkan mereka untuk bertahan dan berfungsi dengan baik di lingkungan yang kompleks. Artikel lengkap dapat diakses di server pre-print bioRxiv.