Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkap bahwa dua spesies semut parasit, Lasius orientalis dan Lasius umbratus, memiliki strategi unik untuk mengambil alih koloni semut lain tanpa pertempuran langsung. Penemuan ini diumumkan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Keizo Takasuka dari Universitas Kyushu. Melalui penyemprotan zat kimia, semut parasit ini dapat menciptakan perpecahan di dalam koloni musuh, memudahkan mereka untuk merebut kendali.
Metode Infiltrasi Koloni
Tim peneliti menemukan bahwa Lasius orientalis mampu menyusup ke sarang semut Lasius flavus dan memicu pemberontakan di antara pekerja semut. Daripada bertarung langsung dengan ratu yang ada, mereka menggunakan semprotan kimia untuk menciptakan ketegangan dan kekacauan di dalam koloni. Hasil dari strategi ini adalah mutilasi ratu oleh pekerja sendiri dalam waktu sekitar empat hari.
“Semut hidup dalam dunia bau,” ungkap Dr. Takasuka. Ia menjelaskan bahwa ratu parasit sebelum masuk ke dalam sarang mengadaptasi bau koloni agar tidak terdeteksi sebagai musuh.
Taktik yang Efektif
Sementara L. orientalis membutuhkan sekitar 15 kali semprotan untuk menciptakan kerusuhan, L. umbratus menunjukkan efektivitas lebih tinggi dengan hanya dua semprotan. Kedua spesies ini kemudian mempertahankan jarak dari sarang agar tidak tertangkap basah saat menyabotase ratu.
Setelah pemusnahan ratu, semut pekerja tidak mencari pemimpin baru dari antara mereka sendiri, melainkan menerima ratu parasit dan merawat telur-telur yang diletakkan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka kehilangan ratu, mereka tetap ingin menjaga koloni tetap hidup.
Penemuan yang Mengubah Paradigma
Penelitian ini menentang asumsi sebelumnya yang menyatakan bahwa ratu parasit membunuh secara langsung ratu yang ada. Dalam banyak kasus, seperti pengamatan pada spesies lain, ratu parasit memenggal kepala saingannya. Namun, dalam kasus ini, penguasan dilakukan melalui manipulasi yang lebih halus dan cerdik.
Sementara pelaku pengacau seperti L. orientalis dan L. umbratus menggunakan asam formiat—zat kimia yang umum digunakan oleh semut untuk pertahanan—strategi ini menunjukan kecerdikan yang tak terduga di dunia serangga.
Kesimpulan
Dr. Takasuka mengacu pada penelitian sebelumnya di mana hewan parasit lainnya, seperti tawon parasitoid, menunjukkan keterampilan manipulasi. “Penemuan ini membuktikan bahwa strategi kompleks telah ada di alam, bahkan dalam dunia semut,” ujarnya.
Dengan pemahaman baru ini, penelitian dapat membuka jalan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang strategi parasit dalam ekosistem. Sementara itu, bagi manusia, mengambil inspirasi dari metode ini tentu tidak semudah yang dibayangkan. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology pada tanggal yang akan datang.