
Headline24jam.com – Penelitian terbaru tentang perilaku dinosaurus memberikan wawasan baru mengenai pergerakan dan fungsi ekor sauropoda raksasa, Giraffatitan. Tim peneliti yang dipimpin oleh Verónica Díez Díaz dari Museum für Naturkunde Berlin menemukan bahwa ekor Giraffatitan memiliki kemampuan gerak yang luar biasa, yang tidak sesuai dengan pandangan lama yang menganggap ekor dinosaurus statis.
Penemuan Baru tentang Ekor Dinosaurus
Dinosaurus sauropoda dikenal karena ukuran besar dan leher panjangnya. Namun, banyak detail mengenai gerakan mereka, khususnya pada bagian ekor, masih belum sepenuhnya dipahami.
Díez Díaz menjelaskan, “Selama beberapa dekade, kami menyadari bahwa ekor dinosaurus berada dalam posisi relatif sejajar dengan tanah, bukan menyeret di tanah.” Gagasan klasik tentang ekor yang tidak bergerak ternyata tidak tepat.
Fungsi dan Gerakan Ekor
Ekor dinosaurus seharusnya berfungsi lebih dari sekadar penunjang. Menurut penelitian, ekor juga digunakan untuk mendorong kaki belakang dan kemungkinan berfungsi sebagai alat pertahanan serta komunikasi.
“Penting untuk dicatat bahwa perilaku tidak dapat fosil,” tambah Díez Díaz. Meskipun tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti bagaimana Giraffatitan menggunakan ekornya, para peneliti dapat menyimpulkan potensi gerakan berdasarkan analisis komputer.
Riset dan Metodologi
Selama hampir satu dekade, Ditakan tentang Giraffatitan, tim peneliti menganalisis jejak otot dan tendon pada fosilnya. Mereka menggunakan model dan simulasi komputer untuk merekonstruksi gerakan ekor dan menemukan bahwa ekor tersebut dapat menekuk secara signifikan.
Dalam analisis sebelumnya, tim menemukan bahwa ekor Giraffatitan saja dapat memiliki berat sekitar 2.500 kilogram, setara dengan berat satu badak dewasa.
Rencana Penelitian Selanjutnya
Keberhasilan studi ini membuka peluang eksplorasi lebih lanjut. “Kami memiliki beberapa seri ekor sauropoda dari Jurassic Akhir di Tendaguru,” ujar Díez Díaz. Metodologi yang sama akan diterapkan untuk memahami ekosistem serta relasi antar spesies sauropoda ini.
Dengan simulatormodel yang telah dikembangkan, peneliti dapat menyimpulkan bagaimana dinosaurus ini bergerak, memperkirakan kebutuhan metabolisme, dan jarak yang mereka tempuh saat bermigrasi.
Mendekatkan Ilmu Pengetahuan ke Realitas
Díez Díaz menekankan, “Yang paling menarik adalah ‘menghidupkan kembali sisa-sisa fosil ini’.” Dari analisis ini, ilmuwan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai perilaku dan gaya hidup Giraffatitan, mengurangi ketidakpastian yang ada dalam penelitian paleontologi.
Studi ini dipublikasikan dalam Royal Society Open Science dan menggarisbawahi kemajuan penelitian paleontologi yang terus berkembang mengikuti teknologi terkini.