Headline24jam.com – Sebuah penelitian besar yang melibatkan lebih dari setengah juta orang mengungkap bahwa konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah kecil, dapat meningkatkan risiko demensia. Penelitian ini dilakukan menggunakan data dari dua besar database, yaitu Program Veteran Amerika Serikat (MVP) dan Biobank Inggris (UKB), dengan fokus pada individu berusia 56 hingga 72 tahun yang mulai diobservasi hingga diagnosis demensia pertama mereka atau hingga akhir masa tindak lanjut.
Temuan Utama
Dalam studi ini, para peneliti mengamati lebih dari 560.000 peserta dan menemukan bahwa risiko demensia meningkat seiring dengan konsumsi alkohol. Penelitian ini melakukan kombinasi antara analisis observasional dan genetik, menjadikannya yang terbesar dalam bidang ini. “Kami menemukan bahwa sepertinya tidak ada level konsumsi alkohol yang aman,” jelas tim peneliti.
Metodologi Penelitian
Dari total peserta, lebih dari 90% melaporkan bahwa mereka mengkonsumsi alkohol. Para peneliti menggunakan kuesioner dan alat skrining untuk menilai pola minum berisiko. Selama periode pemantauan, 14.540 peserta terdiagnosis demensia, sementara 48.034 meninggal dunia. Rata-rata periode pengamatan adalah empat tahun untuk MVP dan dua belas tahun untuk UKB.
Analisis Genetik
Melalui analisis genetika, peneliti juga mengamati bagaimana risiko demensia meningkat seiring bertambahnya paparan terhadap alkohol yang diprediksi secara genetik. Dengan menggunakan tiga ukuran terkait konsumsi alkohol, mereka menemukan bahwa peningkatan risiko demensia sejalan dengan peningkatan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Risiko yang Meningkat
Menariknya, walaupun konsumsi alkohol berisiko meningkatkan demensia, individu yang telah didiagnosis dengan demensia melaporkan penurunan konsumsi alkohol seiring waktu. Hal ini membuat hasil observasional sebelumnya, yang menunjukkan adanya efek pelindung dari konsumsi alkohol ringan, menjadi kurang meyakinkan.
Implikasi untuk Kesehatan Publik
Peneliti mengusulkan bahwa mengurangi konsumsi alkohol dapat menjadi strategi penting dalam pencegahan demensia. Mereka memperkirakan bahwa inisiatif kesehatan publik yang bertujuan mengurangi prevalensi gangguan penggunaan alkohol bisa mengurangi kejadian demensia hingga 16%.
Studi ini memuat keterbatasan, khususnya bahwa asosiasi statistik terkuat ditemukan terutama pada individu dari keturunan Eropa, yang mungkin membiasakan hasil. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal BMJ Evidence-Based Medicine.