
Headline24jam.com – Sebuah robot canggih baru saja memulai misinya untuk menyelesaikan circumnavigasi global pertama dengan kendaraan bawah air otonom, bernama “Redwing”. Pada 10 Oktober 2023, sub yang mampu meluncur sendiri ini diluncurkan dari pelabuhan Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts, USA. Redwing dirancang untuk menjelajahi Samudera Atlantik dengan harapan mengumpulkan data penting tentang kondisi laut guna mendukung penelitian ilmiah.
Mengikuti Jejak Magellan
Perjalanan Redwing akan mengingat rute yang diambil oleh Ekspedisi Magellan antara 1519 dan 1522, yang merupakan circumnavigasi pertama di dunia. Rute ini dimulai dari Spanyol, melewati Kepulauan Canary, dan melintas di sekitar Afrika selatan, menyeberangi Samudera Hindia dan Pasifik, serta kembali melalui Amerika Selatan.
Sub ini akan menghentikan perjalanannya yang pertama di Gran Canaria, Spanyol, sebelum melanjutkan ke Cape Town, Afrika Selatan. Setelah itu, ia akan melintasi Samudera Hindia menuju Australia Barat, dan berlanjut ke Selandia Baru.
Navigasi Canggih dan Data Penting
Setelah melewati titik selatan Amerika Selatan, Redwing akan menjelajahi arus Antartika menuju Kepulauan Falkland, dengan kemungkinan berhenti di Brasil dan Karibia sebelum kembali ke Pantai Timur Amerika Serikat. Total perjalanan ini diperkirakan akan memakan waktu lebih dari lima tahun dan mencakup sekitar 73,000 kilometer (45,000 mil) dengan kecepatan rata-rata 0,75 knots.
“Redwing,” yang dikembangkan oleh Teledyne Marine dan Rutgers University-New Brunswick, dianggap sebagai glider subsea komersial paling canggih yang pernah dibuat, didesain untuk melakukan perjalanan jarak jauh sambil mengonsumsi energi minimal.
Teknologi dan Pengumpulan Data
Berbeda dari kapal selam tradisional, Redwing tidak bergantung sepenuhnya pada propeller atau mesin. Ia menggunakan gravitasi dan buoyancy untuk meluncur di air dan “berselancar” pada arus laut. Dengan pengaturan buoyancy yang cermat, Redwing dapat bergerak maju dalam penyelaman dan kenaikan perlahan.
Meskipun demikian, Redwing dilengkapi dengan sistem penggerak ganda dan baterai lithium yang mendukung semua sistem di dalamnya. Baterai ini akan membantu mengendalikan teknologi canggih yang ada di dalamnya mencakup pengumpulan data terus menerus tentang salinitas, kedalaman, dan suhu, yang diharapkan dapat memberikan gambaran tiga dimensi tentang lautan. Data ini akan sangat berguna dalam memprediksi pembentukan badai, dampak perubahan iklim, dan kesehatan ekosistem laut.
Misi Ilmiah yang Mengedukasi
Setiap delapan hingga dua belas jam, Redwing akan muncul ke permukaan untuk mengirimkan data secara real-time melalui satelit. Selain itu, sub ini dilengkapi dengan sistem pelacak ikan yang memungkinkan identifikasi hewan laut ter-tag, memberikan wawasan tentang migrasi panjang mereka di lautan terbuka.
Colin Glenn, profesor terkemuka dari Departemen Ilmu Kelautan dan Pesisir di Rutgers School of Environmental and Biological Sciences, menyatakan, “Ini adalah momen bersejarah bagi ilmu kelautan. Kita meluncurkan robot yang akan menjelajahi lautan dunia, mengumpulkan data, dan melakukannya bersama mahasiswa, pendidik, dan kolaborator internasional di setiap langkah.”
Meskipun banyak tantangan yang akan dihadapi Redwing di sepanjang jalannya, seperti menghindari jaring ikan dan berlayar melalui jalur pelayaran yang sibuk, tim yakin akan keterampilan dan kemampuan glider ini. Dengan harapan yang tinggi, mereka menantikan apa yang dapat ditemukan selama misi bersejarah ini.