Headline24jam.com – Penelitian terbaru di Brasil mengungkapkan bahwa melatih hewan dalam penangkaran, seperti rusa brocket merah, untuk prosedur kesehatan adalah penting, meski menghadapi tantangan. Dalam studi ini, 12 rusa brocket merah (Mazama americana) dievaluasi untuk melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap orang asing saat menjalani prosedur penanganan rutin. Penelitian ini dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh ahli zoologi di Universitas São Paulo, berfokus pada pelatihan hewan dengan metode positif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Penelitian di Brasil
Dalam studi tersebut, ilmuwan melibatkan rusa brocket merah yang memiliki tinggi sekitar 65 cm dan berat 30-40 kg. Fokus dari penelitian ini adalah pada reaktivitas rusa terhadap keberadaan orang asing yang masuk ke kandang mereka. “Deer dapat menunjukkan reaktivitas tinggi yang mencerminkan adaptasi liar mereka sebagai spesies mangsa,” kata Dr. Maria Silva, peneliti utama.
Metode Alternatif untuk Penanganan
Tim riset mendorong penggunaan teknik positif, menghindari pembatasan fisik yang dapat melukai hewan atau penangkar. Salah satu metode pelatihan yang digunakan adalah pemberian hadiah berupa potongan pisang untuk memfasilitasi pergerakan sukarela rusa selama proses pemeriksaan kesehatan. “Hal ini membantu rusa beradaptasi dengan prosedur baru tanpa merasa tertekan,” jelas Dr. Silva.
Pengujian Respons Rusa
Peneliti merancang tiga pengujian untuk menilai reaksi rusa. Pengujian pertama melibatkan kehadiran orang asing di kandang untuk mengamati apakah rusa mendekat. Pengujian lainnya mengamati perilaku rusa saat dipindahkan ke kotak penanganan, serta bagaimana mereka bereaksi saat disentuh pada bagian belakang.
Variasi Perilaku di Antara Rusa
Hasil studi menunjukkan bahwa rusa yang lebih berani, seperti Ariel dan Chico, lebih cepat terbiasa dengan perintah dan dapat beradaptasi setelah hanya tujuh sesi pelatihan. Sebaliknya, tiga rusa lainnya membutuhkan lebih dari 60 sesi tanpa banyak kemajuan, menunjukkan betapa pentingnya memahami karakter individual hewan dalam pelatihan. “Rusa yang lebih agresif ternyata lebih cepat belajar, meski ada juga yang menunjukkan perilaku takut,” imbuh Dr. Silva.
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuannya tentang reaktivitas individual akan membantu dalam merancang metode pelatihan yang sesuai, sehingga meningkatkan hasil pelatihan dan kesejahteraan hewan. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE, menambah wawasan tentang pentingnya pendekatan berbasis perilaku dalam pelatihan hewan di penangkaran.