
Headline24jam.com – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa siput darat Sapporo mai-mai (Euhadra brandtii sapporo) telah beradaptasi untuk hidup di puncak pepohonan. Tim ilmuwan Jepang dari Universitas Tsukuba dan Universitas Hokkaido menemukan bahwa siput ini memilih habitat yang lebih tinggi untuk menghindari predator dan meningkatkan peluang bertahan hidup.
Siput yang Berhibernasi
Siput ini berasal dari Hokkaido, Jepang, dan menghabiskan musim dingin dengan berhibernasi di bawah lapisan daun mati yang lembap. Namun, pada musim panas, mereka beralih ke kanopi pohon ek dan maple pada ketinggian mencapai 20 meter.
Metodologi Penelitian
Untuk mempelajari perilaku siput ini, tim menggunakan menara observasi dan sensor untuk memantau suhu serta kelembapan kanopi pohon. Dengan menembus cangkang siput dan mengikat benang tipis, mereka dapat melacak pergerakan siput saat migrasi ke atas batang pohon.
Strategi Bertahan Hidup
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siput Sapporo mai-mai mulai menuju pepohonan pada awal musim semi untuk menghindari serangan dari beetle tanah yang paling aktif di musim panas. Ketinggian ini juga memberikan perlindungan dari predator lebih besar seperti anjing rakun dan rodensia.
Kelembapan yang Menguntungkan
Kelembapan di puncak pohon ternyata tidak kering seperti yang diperkirakan, dengan tingkat kelembapan mencapai 80%. Siput ini beradaptasi dengan mengubah pola makan dari dedaunan menjadi lumut dan lichen epifit yang biasa ditemukan di area tersebut.
Kesimpulan Penelitian
"Dari penelitian ini, arborealitas meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pada E. b. sapporo, didukung oleh ketersediaan pangan," kata penulis studi. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Animal Behaviour pada tahun 2017 ini juga mengindikasikan bahwa di beberapa daerah tropis, spesies siput darat telah berevolusi untuk hidup secara permanen di pohon.
Mungkin Anda pernah melihat siput taman memanjat batang pohon di halaman, tetapi tidak menunjukkan perilaku arboreal yang sama seperti E. b. sapporo atau kerabat tropisnya.