Headline24jam.com – Pada awal pekan ini, dua ledakan solar flare besar terjadi berturut-turut di permukaan matahari, berpotensi menyebabkan gangguan komunikasi radio di Bumi. Meskipun para pengamat langit menantikan aurora di daerah lintang tinggi, terjadinya R3 radio blackout melanda setengah bagian planet. Pertanyaan muncul: apa penyebab gangguan ini dan bagaimana cara pengukurannya?
Apa yang Menyebabkan Gangguan Radio?
Solar flare, yang merupakan letupan besar radiasi elektromagnetik, dapat meningkatkan output matahari secara signifikan. Energi yang dilepaskan lebih tinggi pada frekuensi tinggi, termasuk sinar-X dan sinar ultraviolet, yang sampai ke Bumi dalam waktu delapan menit karena kecepatan cahaya. Saat mencapai Bumi, sinar-X dan beberapa sinar ultraviolet ini dapat mengionisasi atom di ionosfer, merusak komunikasi radio jarak jauh yang bergantung pada ionosfer untuk membelokkan sinyal.
Ketika elektron lepas dari atom, sinyal radio mengalami depresi hingga terkadang tidak terbaca sama sekali, yang menyebabkan gangguan radio. Solar flares juga dapat melepaskan partikel bermuatan tinggi, yang mungkin tiba di Bumi setelah satu jam dan menambah gangguan lebih lanjut. Efek ini paling dirasakan pada rentang frekuensi tinggi (3-30 MegaHertz) yang dulunya digunakan untuk siaran radio internasional.
Bagaimana Gangguan Radio Diukur?
BNational Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menggunakan skala lima tingkat untuk mengukur gangguan radio, dikenal sebagai skala R1 hingga R5. Gangguan ini dikhususkan untuk membedakan dari efek aktivitas solar lainnya seperti badai geomagnetik.
NOAA menyatakan bahwa kejadian R3 berarti ada “gangguan luas pada komunikasi radio frekuensi tinggi” dan “hilangnya kontak radio selama sekitar satu jam di sisi Bumi yang terkena sinar matahari.” Kategori R4 yang lebih serius dapat menyebabkan gangguan selama 1-2 jam, sedangkan R5, yang sangat jarang, dapat melumpuhkan komunikasi radio frekuensi tinggi di seluruh sisi hari Bumi selama beberapa jam. R3 tidak jarang terjadi; NOAA melaporkan sekitar 140 per 11 tahun siklus solar.
Dampak dan Prediksi
Dampak gangguan lebih parah di daerah lintang tinggi, sehingga beberapa penerbangan komersial di rute kutub dihindari ketika ada potensi flare R3 atau lebih besar. Meskipun prediksi aktivitas solar telah meningkat, solar flares masih bisa mengejutkan. “Pergerakan flares yang cepat membuat kita tidak memiliki cukup waktu untuk melindungi pesawat,” kata seorang ahli meteorologi dari NOAA.
Dengan semakin langkanya kejadian R5, penting untuk mempertimbangkan dampak besar yang bisa terjadi, termasuk potensi gangguan komunikasi yang dapat mengancam keselamatan penerbangan. Meskipun banyak yang tidak menyadari, efek ini bisa sangat serius dalam konteks sistem penerbangan global yang bergantung pada komunikasi radio.