
Headline24jam.com – Penemuan spesies baru ikan siput semakin menambah kekayaan biodiversitas lautan. Tiga spesies baru yang berhasil diidentifikasi oleh tim ilmuwan dalam sebuah studi, termasuk ikan siput berbintik merah muda, ditemukan di kedalaman ribuan meter di bawah permukaan laut. Penemuan ini terjadi pada tahun 2019 dan baru saja dikonfirmasi sebagai spesies yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Penemuan Tiga Spesies Baru
Ikan siput atau snailfish adalah kelompok ikan yang meliputi lebih dari 400 spesies di seluruh dunia. Tiga spesies baru yang teridentifikasi terdiri dari ikan siput berbintik, Careproctus colliculi, yang berwarna merah muda, dan dua spesies lainnya yaitu ikan siput gelap, C. yanceyi, serta ikan siput ramping, Paraliparis em, yang keduanya berwarna hitam.
Kejutan di Stasiun M
Prof. Mackenzie Gerringer, yang memimpin studi ini, menyatakan bahwa penemuan dua spesies yang belum terdeskripsi, yang diambil dari lokasi yang sama pada penyelaman yang sama oleh submersibel Alvin, menunjukkan banyaknya hal yang masih perlu dipelajari. “Kedua individu ini sangat berbeda baik secara morfologis maupun genetik," ungkapnya.
Keberagaman dan Adaptasi
Meskipun ketiga ikan siput ini ditemukan pada kedalaman yang ekstrem, tim ilmuwan dari Monterey Bay Research Institute dan Aquarium (MBARI) berhasil mempelajari perilaku mereka melalui foto dan video. Ikan siput berbintik memiliki 22 sinar sirip pectoral yang memberikan keuntungan dalam berenang dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
“Di kedalaman ini, warna menjadi kurang penting,” jelas Gerringer. “Ikan-ikan ini mungkin lebih mengandalkan indera lain untuk merespons lingkungan mereka.”
Mungkin Masih Banyak yang Belum Diketahui
Gerringer menambahkan bahwa pemahaman tentang bagaimana spesies ini bertahan dalam kondisi-kondisi ekstrem di lautan dalam masih dalam tahap penelusuran. Studi ini baru saja dipublikasikan dalam jurnal Ichthyology & Herpetology dan membuka kemungkinan bagi penemuan lebih banyak spesies ikan siput di masa mendatang.
Tim peneliti menyatakan bahwa penting untuk memahami dan melindungi ekosistem yang unik di lautan dalam. “Penemuan ini menyoroti keindahan laut dalam dan tanggung jawab kita untuk melindungi ekosistem yang luar biasa ini,” tutup Gerringer.