
Headline24jam.com – Dalam penemuan yang mengejutkan, ilmuwan berhasil menghidupkan kembali tanaman dari biji beku yang berusia 31.800 tahun, hasil dari buruan rahasia seekor tupai Arktik di Siberia. Penemuan ini mengungkapkan bagaimana struktur yang dibangun pipit zaman Es masih dapat memberi sumbangan pada penelitian ilmiah, terutama di tengah perubahan iklim saat ini.
Penemuan Burrow Tupai Zaman Es
Tim ilmuwan menemukan burrow tupai Arktik, yang diperkirakan milik spesies Urocitellus parryii, di sepanjang tepi Sungai Kolyma di Siberia. Di dalamnya, terdapat antara 600.000 hingga 800.000 biji tanaman yang membekukan. Penemuan ini tidak hanya mencakup tupai dan biji-biji, tetapi juga sisa-sisa mamut dan hewan prasejarah lainnya.
Proses Penelitian dan Hasilnya
Dalam penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2012, tim peneliti berhasil menumbuhkan tanaman dari biji-biji tersebut. Tanaman yang dihasilkan diidentifikasi sebagai Silene stenophylla dan baru-baru ini diklasifikasikan ulang menjadi Silene linnaeana. “Saya terkesan dengan penemuan ini,” ungkap Dr. Dean Lomax, seorang paleontolog dan penulis buku The Secret Lives of Dinosaurs. “Ini terasa seperti sesuatu dari film Jurassic Park, dengan tanaman Zaman Es yang sangat menarik.”
Potensi Regenerasi Tanaman Prasejarah
Penelitian ini membuka wacana baru mengenai kemungkinan mendapatkan benih dari masa lalu. Namun, Dr. Lomax menjelaskan, “Meskipun kita dapat menghidupkan tanaman dari biji beku, tanaman dari era dinosaurus tidak mungkin ditemukan dengan cara yang sama.” Menurutnya, akar masalahnya terletak pada proses fosilisasi yang berlangsung selama jutaan tahun, yang menghilangkan potensi kesuburan biji-biji tersebut.
Kesimpulan
Penemuan ini menunjukkan kemampuan luar biasa organism lain dalam bertahan hidup dan beradaptasi. Meski kita tidak dapat menghidupkan kembali tanaman dari era dinosaurus, penelitian seperti ini tetap memberikan wawasan penting untuk memahami ekosistem purba dan dampaknya pada lingkungan kita saat ini. Dengan terus menggali lebih dalam, kita mungkin dapat mengungkap lebih banyak rahasia kuno yang tersembunyi dalam bekuan tanah dan es.