
Headline24jam.com – Sebuah tim peneliti internasional baru-baru ini mengungkapkan pemahaman yang lebih dalam mengenai sampel yang diambil oleh rover Perseverance milik NASA. Sampel yang diambil dari batuan lumpur ini menunjukkan formasi mineral yang aneh, dengan analisis terbaru yang menguatkan kemungkinan adanya biosignatur.
Temuan Baru Mengenai Struktur Mineral
Analisis terbaru berfokus pada formasi Bright Angel, yang mencakup batu terkenal "Cheyava Falls" dan analisis dari batu yang dinamakan "Apollo Temple". Rover juga mengumpulkan sampel inti yang diberi nama “Sapphire Canyon”.
Gugus Mineral dan Potensi Biosignatur
Tim peneliti menemukan adanya fosfat besi dan sulfida besi yang terorganisir dalam nodul serta bercak di seluruh permukaan batu. Ada pula fitur yang terkait dengan karbon organik yang terbentuk pada suhu rendah serta dihadiri oleh air, menunjukkan kondisi yang dapat dihuni.
Distribusi Mineral yang Menarik
Mineral-mineral ini tidak terdistribusi merata di seluruh batuan lumpur, melainkan dikelompokkan di zona-zona tertentu. Distribusi tersebut, bersama dengan fitur-fitur mineral dan karbon dalam batuan sedimen yang terbentuk di habitat air, mendukung hipotesis bahwa mungkin ada kehidupan di Mars.
Penilaian Carbon-Diffusion dari Tim Peneliti
"Analisis kami menunjukkan bahwa formasi Bright Angel mengandung tekstur, karakteristik kimia dan mineral, serta tanda-tanda organik yang layak dipertimbangkan sebagai ‘potensi biosignatur’," ungkap para penulis dalam publikasinya.
Langkah Pertama dalam Deteksi Kehidupan
Temuan ini masih berada di langkah pertama dari skala Kepercayaan Deteksi Kehidupan (CoLD) NASA, yang berarti hanya mendeteksi kemungkinan sinyal. Langkah-langkah berikutnya termasuk menyingkirkan kontaminasi, memastikan bahwa biologi mungkin ada, dan menyingkirkan penjelasan non-biologis.
Penyimpanan Sampel dan Rencana Analisis
Tim berpendapat bahwa untuk memahami asal-usul tanda-tanda ini, analisis lebih lanjut perlu dilakukan di Bumi. Contoh sampel dari Sapphire Canyon disimpan dalam wadah untuk dibawa kembali ke Bumi, meskipun saat ini ada usaha dari administrasi Trump untuk membatalkan misi Pengembalian Sampel Mars.
“Pulangnya sampel dari Mars untuk studi di Bumi, termasuk sampel Sapphire Canyon, akan memberikan kesempatan terbaik untuk memahami proses yang melahirkan fitur unik ini,” tulis tim dalam publikasinya.
Kesimpulan
Informasi lebih lanjut mengenai temuan ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Nature. Penemuan ini mewakili langkah awal yang menarik dalam pencarian kemungkinan kehidupan di Mars, meskipun berbagai tantangan masih ada di depan.