Headline24jam.com – Peneliti mungkin telah menemukan bukti tertua tentang kehidupan penghasil oksigen di batuan berusia minimal 2,5 miliar tahun, serta jejak biologis dalam material yang berusia 3,3 miliar tahun. Penemuan ini terjadi berkat algoritma pembelajaran mesin yang berhasil mendeteksi apa yang disebut para ilmuwan sebagai “bisikan kimia” di dalam batuan tersebut.
Penemuan yang Mengubah Pemahaman tentang Kehidupan Awal
Meskipun molekul biologis asli telah lama terdegradasi, jejak pengaruhnya masih dapat ditemukan di batuan fosil yang telah terubah selama miliaran tahun. Katie Maloney, asisten profesor di Michigan State University dan salah satu penulis studi, menyatakan, “Batuan kuno dipenuhi dengan teka-teki menarik yang menceritakan kisah kehidupan di Bumi, tetapi beberapa potongannya selalu hilang. Menggabungkan analisis kimia dan pembelajaran mesin telah mengungkap petunjuk biologis tentang kehidupan kuno yang sebelumnya tidak terlihat.”
Metode Inovatif dengan Pembelajaran Mesin
Tim peneliti melatih algoritma pembelajaran mesin untuk mengenali tanda kimia fosil dibandingkan dengan tanda dari hewan dan tumbuhan modern, serta molekul organik dari meteor. Ini membantu algoritma menentukan ada tidaknya “bisikan” tersebut dan apakah itu dihasilkan oleh kehidupan, dengan akurasi mencapai 90 persen.
Meningkatkan Cakupan Penelitian
Dengan metode ini, para peneliti dapat memperluas kemampuan untuk menemukan jejak molekul di batuan yang jauh lebih tua. Sebelumnya, batas penelitian hanya sampai 1,7 miliar tahun, tetapi kini meningkat menjadi 3,3 miliar tahun. Penemuan ini bisa menjadi penting tidak hanya untuk memahami kehidupan di Bumi, tetapi juga untuk mengeksplorasi kemungkinan kehidupan di Mars kuno.
Dr. Robert Hazen, ilmuwan senior di Carnegie Institution for Science dan ko-pemimpin penulis, menambahkan, “Kehidupan kuno meninggalkan lebih dari sekadar fosil; ia meninggalkan gema kimia. Dengan menggunakan pembelajaran mesin, kami kini dapat secara andal menafsirkan gema ini untuk kali pertama.”
Implikasi untuk Penelitian Kehidupan di Planet Lain
Maloney juga mengungkapkan bahwa teknik inovatif ini akan membantu para ilmuwan membaca catatan fosil yang tersimpan dalam waktu lama dengan cara baru. Ini bisa menjadi panduan dalam pencarian kehidupan di planet lain.
Konteks Sejarah: Peristiwa Oksigenasi Besar
Bukti geologis menunjukkan bahwa sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu, Bumi mulai mengalami peningkatan kadar oksigen di atmosfer. Dampak dari Peristiwa Oksigenasi Besar ini diyakini berasal dari organisme fotosintetik. Meskipun ada beberapa bukti terkait keberadaan kehidupan ini sebelum peristiwa tersebut, kepastiannya masih belum jelas. Penelitian ini dapat membuka wawasan baru mengenai organisme yang mungkin telah memulai peristiwa oksigenasi tersebut.
Studi ini dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang kehidupan awal di Bumi dan potensi kehidupan di planet lain.