
Headline24jam.com – Hasil uji klinis pertama untuk metode “ventilasi enteral,” atau lebih dikenal dengan sebutan “butt-breathing,” telah dipublikasikan dan dianggap berhasil. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Takanori Takebe dari Institute of Science di Tokyo ini bertujuan untuk menemukan solusi bagi pasien yang mengalami kesulitan bernapas akibat kondisi paru-paru. Uji coba ini melibatkan 27 wanita sehat di Jepang, dan hasilnya menunjukkan bahwa prosedur tersebut aman meskipun tidak mengevaluasi efektivitasnya secara langsung.
Terobosan dalam Ventilasi Alternatif
Uji klinis berlangsung di Tokyo, dengan partisipan yang diminta untuk mengonsumsi cairan perfluorodecalin secara rektal. Ini adalah langkah awal untuk mengeksplorasi penyampaian oksigen melalui koloni. Dr. Takebe menekankan, “Ini adalah data manusia pertama, dan hasilnya terbatas hanya untuk menunjukkan keamanan prosedur.”
Meskipun metode ini terinspirasi oleh kemampuan beberapa spesies kura-kura dan ikan, studi ini menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam penanganan pasien dengan masalah pernapasan. Dinamika pernapasan mamalia jauh lebih kompleks dibandingkan dengan reptil, yang dapat mengandalkan metode ini untuk hingga 80% dari kebutuhan oksigen mereka.
Metode dan Hasil Awal
Dalam percobaan tersebut, partisipan diminta untuk menahan cairan yang kaya oksigen selama 60 menit. 20 dari 27 peserta berhasil mencapai tujuan tersebut, meski sebagian melaporkan ketidaknyamanan ringan. Namun, tidak ada efek samping serius yang terdeteksi. Perjuangan untuk mendapatkan dukungan, serta dana untuk penelitian lebih lanjut, menjadi tantangan tersendiri bagi Dr. Takebe dan tim.
Potensi untuk Masa Depan Medis
Setelah penelitian awal ini, langkah selanjutnya akan melibatkan partisipasi sukarelawan yang akan menerima versi cairan yang teroksigenasi. Jika uji coba ini berhasil, direncanakan akan diperluas untuk pasien yang kesulitan bernapas, khususnya bayi yang organ parunya belum berfungsi dengan baik.
Dengan 1,5 juta orang dewasa kritis menjalani intubasi trakea setiap tahun di AS dan 10-20% mengalami kadar oksigen yang sangat rendah, metode ini memiliki potensi besar untuk diterapkan secara luas. Dr. Takebe menyoroti tantangan pendanaan yang semakin meningkat, namun berharap bahwa kehebohan yang ditimbulkan oleh penelitian ini dapat membantu dalam mencari dukungan finansial.
Kesimpulan
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Med, dan menjadi langkah awal yang signifikan dalam menjelajahi metode baru untuk menangani masalah pernapasan. Dengan hasil yang menjanjikan, dunia medis kini menunggu dengan antisipasi perkembangan lebih lanjut dari penelitian ini.