
Headline24jam.com – Penelitian terbaru mengungkap bahwa penyebab kepunahan harimau Tasmania, yang dikenal sebagai Thylacine, mungkin tidak hanya disebabkan oleh persaingan dengan anjing dan perburuan manusia, melainkan juga akibat dari rendahnya keragaman genetik mereka. Penemuan ini menunjukkan bahwa faktor genetik memiliki peran signifikan dalam penurunan populasi spesies yang sudah punah ini.
Penyebab Kepunahan Harimau Tasmania
Harimau Tasmania, atau Thylacines (Thylacinus cynocephalus), memiliki hubungan dekat dengan devil Tasmania (Sarcophilus harrisii). Spesies karnivora ini memiliki bulu berwarna pasir dengan garis-garis gelap di punggungnya. Sekitar 5.000 individu masih ada di Tasmania pada awal 1800-an sebelum populasi mereka mengalami penurunan drastis akibat tekanan dari pemukiman Eropa.
Penemuan Genetik yang Penting
Penelitian menunjukkan bahwa harimau Tasmania kehilangan empat gen—SAMD9L, HSD17B13, CUZD1, dan VWA7—antara 13 hingga 1 juta tahun yang lalu, jauh sebelum kedatangan manusia dan anjing. Penurunan fungsi gen ini berdampak pada kesehatan spesies tersebut, termasuk respons imun dan kemampuan mereka dalam bertahan hidup di lingkungan yang berubah.
Dampak Perubahan Lingkungan
Perubahan iklim yang terjadi selama Transisi Iklim Miocene Tengah sekitar 15 hingga 13 juta tahun yang lalu diduga memicu adaptasi harimau Tasmania. Meskipun kehilangan gen mungkin telah meningkatkan ukuran tubuh mereka, hal ini juga mengurangi daya tahan mereka terhadap penyakit.
Penelitian Berkelanjutan tentang Ekstinksi
Tim peneliti menggunakan data paleogenomik untuk mempelajari sejarah genetik harimau Tasmania dan membandingkannya dengan marsupial lainnya. Temuan ini memberikan kerangka kerja baru untuk memahami penyebab kepunahan spesies dan pentingnya keragaman genetik dalam evolusi.
Kesimpulan
Penelitian ini membuka kemungkinan untuk menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi kepunahan spesies lainnya. Dengan memahami pola kehilangan gen dan dampaknya, dapat memberikan wawasan penting untuk pelestarian spesies yang terancam punah saat ini. Penelitian ini dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society, menyoroti pentingnya analisis genomik dalam memahami sejarah evolusi dan ekologi spesies.