
Headline24jam.com – Typhoon Tip, yang tercatat sebagai siklon tropis terbesar dan terkuat sepanjang masa, menghantam Samudera Pasifik Barat pada Oktober 1979. Dengan kekuatan yang hampir menjangkau setengah luas benua AS, Typhoon Tip menciptakan dampak signifikan saat bergerak ke arah Jepang, meskipun sebagian besar kekuatannya terjadi jauh dari pemukiman.
Awal Mula Sirkulasi Typhoon Tip
Proses pembentukan Typhoon Tip dimulai pada September 1979, ketika sejumlah gangguan tropis menciptakan aktivitas tinggi di Pasifik Barat. Tiga dari gangguan tersebut akhirnya berkembang menjadi badai, termasuk sirkulasi kecil dekat Pulau Pohnpei yang kelak menjadi sangat kuat.
Perkembangan Menuju Kekuatannya
Setelah menghadapi persaingan dari badai lain, termasuk Tropical Storm Roger, Typhoon Tip mulai mendapatkan kekuatan pada 5 Oktober 1979 dengan penetapan sebagai "Tropical Depression 23". Setelah melewati Guam pada 9 Oktober, badai ini resmi berkembang menjadi typhoon.
Dengan kondisi yang mendukung, seperti arus keluar dari Tropical Storm Roger, Typhoon Tip mencapai puncaknya pada 12 Oktober dengan tekanan pusat 870 milibar dan kecepatan angin 306 kilometer per jam.
Dampak di Jepang
Pada 19 Oktober, Typhoon Tip mendarat di Honshu, Jepang, dengan kecepatan angin yang tersisa 129 kilometer per jam. Banjir dan tanah longsor menyusul, merusak lebih dari 22.000 rumah dan mengakibatkan 42 kematian.
Di Guam, sebuah insiden di Camp Fuji menyebabkan kebakaran yang menewaskan 13 Marinir dan melukai 68 lainnya setelah tangki bahan bakar pecah.
Potensi Badai yang Lebih Besar di Masa Depan
Kendati Typhoon Tip masih memegang rekor sebagai siklon tropis terbesar, badai besar lainnya, seperti Super Typhoon Haiyan, menunjukkan bahwa badai dengan kekuatan lebih besar mungkin saja terjadi. Penelitian meteorologi menunjukkan bahwa, dengan pemanasan global, sirkulasi badai dapat meningkat, memungkinkan timbulnya badai dengan kecepatan angin lebih dari 350 kilometer per jam.
Berdasarkan data, beberapa badai sejak 2013 telah mencapai ambang batas yang diusulkan untuk kategori kekuatan badai yang lebih tinggi, dan ini menunjukkan arah keseluruhan perubahan iklim yang mungkin akan terus mempengaruhi kekuatan dan frekuensi badai tropis.