Headline24jam.com – Hari ini, 28 Oktober 2025, Badai Hurrikan Melissa telah resmi menjadi badai terkuat tahun ini dengan status Kategori 5. Hurrikan ini, yang berada di kawasan Karibia, memperlihatkan intensifikasi yang pesat, mencapai kecepatan angin maksimum sekitar 280 km/jam (175 mph) saat bersiap untuk mendarat di Jamaika, di mana potensi kerusakannya diperkirakan sangat signifikan. Para ilmuwan dan tim pemantau terus mengumpulkan data tentang badai ini untuk memperkirakan dampaknya serta memahami lebih dalam tentang fenomena iklim yang terjadi.
Hurrikan Kategori 5 Terkuat 2025
Hurrikan Melissa diperkenalkan sebagai Kategori 5 pada pagi hari 27 Oktober 2025. Status ini menempatkannya pada kategori tertinggi menurut skala Saffir-Simpson yang mengklasifikasikan badai berdasarkan kecepatan angin maksimum. Badai ini mengalami peningkatan kekuatan yang cepat saat mendekati Jamaika, dengan kecepatan angin yang jauh melebihi 252 km/jam.
Menurut laporan terbaru dari National Hurricane Center (NHC), kecepatan angin maksimum Melissa saat ini mencapai 280 km/jam. Ini menjadikannya sebagai badai terkuat yang terjadi sepanjang tahun 2025.
Dampak Potensial di Jamaika
Hurrikan ini diperkirakan akan mendarat hari ini di Jamaika, dan dampaknya diharapkan sangat merusak. “Badai Kategori 5 seperti ini cenderung menghasilkan situasi yang sangat berbahaya,” kata Jonathan Porter, Kepala Meteorologi di AccuWeather. Dalam peringatan publik yang dirilis pagi ini, NHC mengungkapkan bahwa angin kencang yang “katastrofik” serta gelombang besar dapat menyebabkan banjir parah dan tanah longsor di seluruh Jamaika.
Proses Pengamatan dan Penelitian
Para ilmuwan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melakukan pengamatan langsung menggunakan tim “Hurricane Hunters”. Mereka menghadapi tantangan saat mencoba masuk ke mata badai, yang berisiko tinggi. Dalam laporan NHC, satu misi terpaksa dibatalkan karena “turbulensi hebat” di bagian umum badai tersebut.
“Saya mengalami pengalaman yang sangat mendebarkan. Ini adalah pertama kalinya saya berada di Kategori 5, dan itu adalah pengalaman paling turbulen yang pernah saya rasakan,” ungkap Andy Hazelton, seorang ilmuwan dari Universitas Miami yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Tren dan Kekhawatiran tentang Perubahan Iklim
Badai Melissa bukan hanya menjadi catatan sejarah sebagai badai terkuat tahun ini, tetapi juga mencerminkan tren yang lebih besar terkait perubahan iklim. Sejak 1924, 45 badai Kategori 5 telah tercatat di kawasan Samudera Atlantik, dengan 29 persen di antaranya terjadi dalam dekade terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa pemanasan global dapat menyebabkan badai tropis menjadi lebih intens dan lebih sering.
Dengan badai ini, Lauren Fontan dari Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan, “Untuk Jamaika, ini adalah badai terbesar abad ini.” Iklim yang berubah mungkin akan terus meningkatkan frekuensi badai besar, jika tujuan mitigasi perubahan iklim tidak tercapai.
Sebagai penutup, Hurrikan Melissa menunjukkan potensi merusak yang sangat besar dan memerlukan perhatian serta persiapan yang serius untuk meminimalkan dampaknya di wilayah yang terancam.