Headline24jam.com – Penelitian terbaru dari University of Cambridge dan Meta Reality Labs mengungkap bahwa ultra-high-definition television (UHD TV) mungkin tidak seefisien yang diperkirakan. Studi ini dilakukan untuk mengeksplorasi batasan resolusi penglihatan manusia dan bertujuan untuk menentukan apakah peningkatan resolusi layak untuk investasi konsumen.
Para peneliti mulai dengan menyusun eksperimen yang mirip dengan tes penglihatan yang biasa dilakukan di optik. Mereka mengamati pola pada layar digital yang bergerak mendekat dan menjauh dari peserta. Melalui metode ini, mereka dapat menentukan jumlah piksel yang dapat ditangkap dalam satu derajat penglihatan peserta, sebuah metrik yang mereka sebut sebagai “piksel per derajat” (PPD).
Biaya UHD TV
Profesor Rafał Mantiuk dari Departemen Ilmu Komputer dan Teknologi Cambridge, salah satu penulis studi, menjelaskan, “Jika layar memiliki lebih banyak piksel, itu menjadi kurang efisien, lebih mahal, dan memerlukan lebih banyak daya pemrosesan untuk menjalankannya.” Mantiuk menekankan pentingnya menemukan batas di mana peningkatan resolusi menjadi tidak masuk akal.
Temuan Studi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa batas resolusi penglihatan peserta melampaui apa yang diartikan sebagai “penglihatan 20/20.” Namun, terdapat perbedaan signifikan ketika membandingkan penglihatan hitam-putih dengan warna. Rata-rata PPD untuk gambar grayscale adalah 94, tetapi turun menjadi 89 PPD untuk warna merah dan hijau, dan bahkan lebih rendah pada warna kuning dan ungu, yaitu 53 PPD. Hal ini menunjukkan bahwa UHD TV sering kali menawarkan lebih banyak detail daripada yang dapat kita lihat.
Mantiuk menambahkan, “Otak kita tidak memiliki kapasitas untuk menangkap detail dalam warna dengan baik, itulah sebabnya kami melihat penurunan besar untuk gambar berwarna, terutama saat dilihat di pinggiran penglihatan.”
Implikasi untuk Produsen
Penelitian ini memberikan wawasan yang dapat membantu produsen dalam mendesain teknologi yang sesuai dengan kapasitas visual mayoritas populasi. Meskipun teknologi TV dengan resolusi tinggi dirancang untuk mengesankan, kenyataannya adalah hasil ini menunjukkan bahwa mungkin tidak semua orang dapat menghargai detail ekstra tersebut.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications, memberikan fondasi baru bagi diskusi tentang nilai investasi dalam teknologi tampilan terbaru.